Penanaman Literasi Digital Perlu Melibatkan Komunitas Kepemudaan Hingga Keagamaan
Donny mengatakan berbagai pemangku kepentingan harus dilibatkan dalam penanaman literasi digital.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
![Penanaman Literasi Digital Perlu Melibatkan Komunitas Kepemudaan Hingga Keagamaan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/training-of-trainers-literasi-digital-sektor-pemerintahan.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Kemenkominfo Bidang Tata Kelola dan Budaya Digital Donny Budhi Utoyo menilai semua pihak perlu berperan dalam literasi digital.
Berbagai pemangku kepentingan, menurut Donny Budhi Utoyo, harus dilibatkan dalam penanaman literasi digital.
"Literasi digital ini nggak cuma Kemenkominfo saja yang berperan tapi perlu juga kolaborasi dengan multi stakeholder," ujar Donny Budhi Utoyo melalui keterangan tertulis, Minggu (3/7/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Donny Budhi Utoyo dalam Training of Trainers (ToT) Literasi Digital di Kota Banda Aceh yang diselenggarakan Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi (GNLD).
Baca juga: ASN Perlu Mendapatkan Literasi Digital karena ASN Berperan Penting dalam Transformasi Digital
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo, Informatika dan Statistik Kota Banda Aceh, T Taufik Mauliansyah mengatakan masyarakat perlu menjadi pihak yang cakap teknologi dan media digital.
Penanaman literasi digital, menurutnya, harus melibatkan masyarakat inklusif dari berbagai kelompok.
"Proses transfer knowledge literasi digital ini perlu melibatkan seluruh stakeholder di suatu kawasan, baik negara, provinsi, maupun kabupaten atau kota," ucap Taufik Mauliansyah.
"Misalnya dengan melibatkan komunitas kepemudaan, komunitas keagamaan, komunitas perempuan, komunitas difabel, komunitas karyawan perusahaan swasta, BUMN, BUMD, dan stakeholders lainnya," tambah Taufik Mauliansyah.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.
Seperti diketahui, kegiatan ini melibatkan kelompok masyarakat bagi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), sahabat difabel Aceh, Universitas Teuku Umar (UTU) dan Gerakan Pemuda Sehat Aceh (GPS).
Tujuan penyelenggaraan kegiatan dimaksudkan untuk mempersiapkan para calon trainers yang diharapkan dapat mengedukasi serta mengajak masyarakat mengenal dan memahami literasi digital.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.