Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asal-usul Ras Melanesia di Indonesia, Melanesoid Mendominasi Papua dan Papua Nugini

Asal-usul Ras Melanesia di Indonesia, Melanesoid mendominasi Papua dan Papua Nugini. Percampuran ras Melanesia dan ras lokal telah memperkaya budaya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Asal-usul Ras Melanesia di Indonesia, Melanesoid Mendominasi Papua dan Papua Nugini
/Jupiter Weku
Sejumlah warga melakukan Tarian Yospan Jalan (Yosim Pancar) yang biasa dikenal sebagai tarian persahabatan di Kabupaten Nabire, Papua, Senin (15/8/2011) Kegiatan perlombaan muda mudi orang papua yang dilakukan sambil berjalan tersebut, menyambut hut kemerdekaan RI ke 66, Lomba ini dibuka langsung oleh wakil bupati Nabire Mesak Magai S.Sos. (Jupiter Weku) - Asal-usul Ras Melanesia di Indonesia, Melanesoid mendominasi Papua dan Papua Nugini. Percampuran ras Melanesia dan ras lokal telah memperkaya budaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Ras Melanesia disebutkan dalam buku berjudul “Diaspora Melanesia di Nusantara”.

Pusat ras Melanesia berkembang di Nusantara, Melanesia Barat, dan Australia.

Ras Melanesia Barat, khususnya di wilayah pulau besar, tersebar di Papua dan Papua Nugini.

Profesor Harry Truman Simanjuntak seorang Arkeolog senior dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengatakan ketiga ras tersebut mendominasi Indonesia hingga 80 persen, dikutip dari Kemdikbud.

Ketiga ras Melanesia masih berada dalam satu rumpun, sejarah dan budaya yang masih dihidupkan sampai saat ini.

Misalnya, sejak ribuan tahun lalu, sudah ada interaksi di antara mereka, jika dilihat dari peninggalan-peninggalan atau bukti-bukti arkeologi.

Baca juga: Dubes RI: UAS Ditolak Masuk ke Singapura karena Dikhawatirkan Ganggu Kerukunan Antar Ras dan Agama

Peninggalan ras Melanesia di Papua Nugini menyebar hingga Maluku, Maluku Utara, dan wilayah di sekitar itu.

Berita Rekomendasi

Menurut Harry, perkembangan ras Melanesia di Australia sudah ada dan berkembang sejak 50.000-60.000 tahun lalu.

Bukti adanya ras Melanesia di Papua sudah ditemukan buktinya sejak 45.000 tahun lalu.

Sementara di Indonesia, bukti peninggalan sejarahnya pun sudah ditemukan sejak 45.000-50.000 tahun lalu.

Asal usul Ras Melanesia

Sejumlah warga melakukan Tarian Yospan Jalan (Yosim Pancar) yang biasa dikenal sebagai tarian persahabatan di Kabupaten Nabire, Papua, Senin (15/8/2011) Kegiatan perlombaan muda mudi orang papua yang dilakukan sambil berjalan tersebut, menyambut hut kemerdekaan RI ke 66,  Lomba ini dibuka langsung oleh wakil bupati Nabire Mesak Magai S.Sos. (Jupiter Weku)
Sejumlah warga melakukan Tarian Yospan Jalan (Yosim Pancar) yang biasa dikenal sebagai tarian persahabatan di Kabupaten Nabire, Papua, Senin (15/8/2011) Kegiatan perlombaan muda mudi orang papua yang dilakukan sambil berjalan tersebut, menyambut hut kemerdekaan RI ke 66, Lomba ini dibuka langsung oleh wakil bupati Nabire Mesak Magai S.Sos. (Jupiter Weku) (/Jupiter Weku)

Baca juga: Milenial Ikut Ciptakan Destinasi Wisata Budaya Baru di Labuan Bajo

Ras Melanesia disebut juga Melanesoid, yang berasal dari bahasa Yunani melano (gelap) dan soid (penampilan).

Melanesia datang ke Indonesia pada 70.000 tahun SM di penghujung zaman es, dikutip dari Kompas.

Sejak sekitar paruh kedua Pleistosin Atas telah dimulai dinamika kehidupan populasi Melanesia di Nusantara dan kawasan Pasifik.

Kehidupan yang terus berlangsung, hingga berakhirnya zaman es pada ca. 12.000 BP yang menyebabkan kenaikan muka laut dan memperluas penyebaran populasi dan geografi hunian.

Ada berbagai ras Melanesia yang bermigrasi dari Asia ke Oceania, tepatnya ke wilayah Papua dan benua Australia, yang saat itu masih menjadi satu daratan.

Selain bermigrasi ke wilayah Papua dan Australia, bangsa Melanesoid juga menyebar ke beberapa wilayah, seperti Bismarck, Fiji, Solomon, Vanuatu, Papua Nugini.

Indonesia menjadi wilayah yang banyak didatangi oleh ras Melanesia.

Ras Melanesia ini diperkirakan menempati wilayah Papua hingga 70 persen dari populasi manusia di sana.

Sementara 30 persennya berada di Papua Nugini.

Migrasi dan persebaran ras ini juga dilakukan penduduk Yunnan ke Nusantara pada 2.000 tahun SM.

Perkembangan ras Melanesia di Indonesia semakin beragam karena adanya percampuran dengan ras Melayu di Indonesia.

Percampuran ras ini menghasilkan keturunan Melanesoid-Melayu yang sekarang ini banyak tersebar di wilayah NTT dan Maluku.

Baca juga: Budaya Berkebaya, Ratusan Perempuan Semarang Ikuti Parade Kebaya Nasional

Memperkaya Kebudayaan

Melanesia di Nusantara dan kawasan Pasifik yang digolongkan oleh para ahli sebagai Ras Australomelanesia ini memperkaya budaya pendahulu dengan pola hunian gua, pola mencari makan, pembaruan peralatan, pengembangan seni dan konsepsi kepercayaan, dikutip dari Kemdikbud.

Selanjutnya, kedatangaan Ras Mongoloid pada ca. 4.000 BP melalui jalur migrasi barat (Asia Tenggara) dan jalur timur (Taiwan) mengakibatkan interaksi antar-ras, percampuran budaya dan biologis.

Di sisi lain, pertemuan kedua ras ini menjadikan populasi Australomelanesia yang lebih dikenal dengan sebutan Melanesia ini perlahan bergeser ke wilayah timur Indonesia.

Hingga akhirnya, pada masa kemerdekaan, kedua ras yang mendiami Nusantara ini bersatu dalam NKRI dan menciptakan pertautan biologis dan kultural sampai saat ini.

Melanesia di Nusantara ini, dapat ditelusuri melalui temuan-temuan yang memperlihatkan adanya kesamaan dan bahkan, beberapa tradisi yang menjadi khas Nusantara seperti “nginang” yang masih bertahan hingga saat ini.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Asal-usul Nenek Moyang Indonesia

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas