Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut Brigadir Yosua Ahli Sniper, Keluarga Heran 7 Tembakan yang Dilepaskan Tak Satupun Kena Sasaran

Keluarga klaim Brigadir Yosua ahli sniper dan heran tidak ada satupun tembakannya yang mengenai sasaran Bharada E.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sebut Brigadir Yosua Ahli Sniper, Keluarga Heran 7 Tembakan yang Dilepaskan Tak Satupun Kena Sasaran
Tribun Jambi/Aryo Tondang
Ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat (kiri) saat memakamkan anaknya di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi pada Senin (11/7/2022). Samuel klaim Brigadir Yosua ahli sniper dan heran tidak ada satupun tembakannya yang mengenai sasaran Bharada E. 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI -  Kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua masih menyisakan tanda tanya bagi keluarga.

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Yosua, mengatakan anaknya ahli sniper.

Dia menyebut Brigadir Yosua seorang sniper khusus dan biasanya ditempatkan di lokasi rawan.

Samuel mengatakan Brigadir Yosua mengikuti pendidikan Brimob dan lulus Tahun 2012.

Dia menegaskan hal itu menanggapi  pejabat Mabes Polri soal penyebab kematian anaknya.

Baca juga: 5 Kejanggalan Tewasnya Brigadir Yosua di Rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Menurut Pihak Keluarga

Tewas Ditembak

Sebelumnya polisi menyebut Brigadir Yosua atau Brigadir J tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Brigadir Yosua saat itu berhadapan dengan Bharada E, rekannya sesama polisi.

Keterangan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam baku tembak itu, Brigadir Yosua   melepaskan 7 kali tembakan dan tidak satupun mengenai Bharada E  atau akurasi 0 persen.

Sementara Bharada E melepaskan 5 tembakan dan bersarang empat peluru di tubuh Brigadir Yosua  atau akurasi tembakannya mencapai 80 persen.

Dianggap aneh

Keterangan yang disampaikan Humas Polri ini dirasa aneh oleh keluarga Brigadir Yosua.

Apalagi setelah melihat latar belakang Brigadir Yosua serta kemampuannya dalam menembak.

"Kawan-kawannya juga bilang kalau dia (Yosua) ini sniper yang khusus ditempatkan di titik rawan," ungkap Samual kepada Tribun Jambi saat wawancara di rumahnya, di Sungai Bahar, Provinsi Jambi, Selasa (12/7/202).

Menurutnya, ada kejanggalan dalam kronologi yang disampaikan tersebut.

Apalagi dengan pernyataan bahwa anaknya yang lebih dulu menembak ke arah Bharada E.

"Logikanya, kalau jarak dekat, kok bisa tidak kena tembakan anak saya," kata Samuel Hutabarat.

Kini mereka juga heran karena tiga HP milik anaknya itu belum juga diketahui keberadaannya.

"Mereka bilang tidak menemukan HP anak saya," jelasnya.

Minta Rekaman CCTV Dibuka

Samuel Hutabarat sadar anaknya bernama Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang sudah tewas ditembak, tak mungkin hidup lagi di dunia ini.

Polisi menyebut Brigadir J atau Yosua Hutabarat ditembak berawal dari pelecehan dan penodongan senjata kepada istri Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Peristiwa itu disusul dengan baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada E.

Samuel kini hanya menginginkan kebenaran atas tewasnya anaknya itu, bukan hanya sebatas pernyataan.

Dia sangat ingin bisa melihat rekaman CCTV di tempat kejadian perkara.

Samuel sudah siap menyaksikannya walaupun mungkin isinya mungkin tidak menyenangkan. 

Hal ini untuk kebenaran, apakah memang anaknya lebih dulu melakukan penembakan.

Dia menyebut di rumah perwira tinggi seharusnya memiliki CCTV dan juga pengawasan ketat.

"Itu kan rumah perwira tinggi, tolong diperlihatkan rekaman CCTV," katanya.

Senjata yang Dipakai Bharada E

Polisi mengatakan jenis senjata yang digunakan oleh Bharada E dalam baku tembak hingga menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat  di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo berjenis Glok 17.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyebut pistol tersebut berisikan 17 peluru.

"Perlu kami jelaskan bahwa saudara RE menggunakan senjata Glok 17 dengan magazine maksimum 17 butir peluru. Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magazine tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan. atau di tembakan," kata Budhi kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).

Sementara itu, Budhi menerangkan senjata yang digunakan Brigadir Yosua saat menembak Bharada E terlebih dahulu adalah senjata dengan jenis HS 16.

"Yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS 16 peluru di magazinenya. Dan kami menemukan tersisa 9 peluru yang ada di magazine," ungkapnya.

"Artinya ada 7 peluru yang ditembakan dan ini sesuai apa yang ditemuka di tkp bahwa di dinding bahwa ada 7 titik bekas luka tembakan yang ada di dinding tersebut," sambungnya.

Saat ini, Polres Metro Jakarta Selatan masih melakukan penelusuran dengan memeriksa sejumlah saksi yang berada di lokasi saat baku tembak itu terjadi.

Sejauh ini sudah ada empat orang saksi yang diperiksa di antaranya istri Kadiv Propam Polri, Bharada E, K dan R.

Sebelumnya, Kepolisian RI mengungkap alasan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ditembak mati oleh Bharada E di kediaman Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan bahwa Brigadir J atau Brigadir Yosua ditembak mati karena diduga melakukan pelecehan dan menodongkan pistol kepada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Yang jelas gininya, itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan.

Ramadhan menuturkan bahwa fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Dua saksi yang diperiksa diantaranya adalah Istri Kadiv Propam dan Bharada E

"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” ungkap Ramadhan.

Ia menuturkan bahwa Istri Kadiv Propam disebut berteriak akibat pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J. Teriakan permintaan tolong tersebut pun didengar oleh Bharada E yang berada di lantai atas rumah. 

Menurutnya, kehadiran Bharada E pun Brigadir J menjadi panik. Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharasa yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspon oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali kearah Bharada E,” tukas Ramadhan.

Diketahui, Bharada E merupakan Anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal Kadivpropam. Sedangkan Brigadir J adalah Anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai sopir dinas istri Kadiv Propam.

Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya saat insiden penembakan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kepada Bharada E pada Jumat (8/7/2022).

Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jambi

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul PENEMBAKAN BRIGADIR J, Ternyata Yosua Hutabarat Sniper Khusus, Keluarga Heran Kronologi Versi Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas