Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Tewasnya Ajudan Irjen Ferdy Sambo, sang Ayah Temui Kejanggalan, Minta Bentuk Tim Pencari Fakta

Tewasnya ajudan Irjen Ferdy Sambo ditemukan kejanggalan oleh sang ayah. Temuannya itu membuat dirinya meminta dibentuk Tim Pencari Fakta.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Soal Tewasnya Ajudan Irjen Ferdy Sambo, sang Ayah Temui Kejanggalan, Minta Bentuk Tim Pencari Fakta
TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG
Keluarga mengatakan Brigadir Yosua dia akan menikah dalam waktu dekat. Jumat pekan lalu, Brigadir Yosua tewas ditembak rekannya sendiri di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Tewasnya ajudan Irjen Ferdy Sambo ditemukan kejanggalan oleh sang ayah. Temuannya itu membuat dirinya meminta dibentuk Tim Pencari Fakta. 

TRIBUNNEWS.COM - Keluarga dari ajudan Kepala Divisi Propam (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo yaitu Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tewas ditembak oleh Barada E menyebut menemukan kejanggalan dalam kasus ini.

Ayah Yosua bernama Samuel Hutabarat yang menganggap adanya kejanggalan dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (8/7/2022) itu.

Dikutip dari Tribun Jambi, Samuel menganggap keterangan dari Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dirasanya aneh.

Diketahui, Ramadhan mengatakan ketika peristiwa saling tembak itu terjadi, Barada E melesatkan lima tembakan dan seluruhnya mengenai tubuh Brigadir Yosua.

Namun, saat Brigadir Yosua menembakan tujuh peluru, Ramadhan mengatakan tidak ada satu pun peluru yang mengenai Barada E.

Apalagi Ramadhan mengungkapkan orang yang pertama kali menembakan peluru adalah Brigadir Yosua.

Pernyataan Ramadhan inilah yang membuat Samuel menemukan ada keanehan.

Baca juga: Komisi III DPR Menilai Belum Perlu Dibentuk TGPF Usut Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo

Berita Rekomendasi

Ditambah, kata Samuel, anaknya itu adalah seorang sniper khusus yang biasa ditempatkan di lokasi rawan.

Samuel pun membuktikannya dengan menyebut anaknya itu pernah mengikuti pendidikan Brimob dan lulus di tahun 2012.

"Kawan-kannya juga bilang kalau dia (Yosua) ini sniper yang khusus ditempatkan di titik rawan," ujarnya pada Selasa (12/7/2022).

Dengan latar belakang Brigadir Yosua sebagai sniper, Samuel pun menganggap tidak mungkin tembakan anaknya sama sekali tidak mengenai Barada E.

"Logikanya, kalau jarak dekat, kok bisa tidak kena tembakan anak saya," tegasnya.

Ayah Brigadir Yosua di pemakaman anaknya
Ayah Brigadir Yosua, Samuel Hutabarat (kiri) saat memakamkan anaknya di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Jambi pada Senin (11/7/2022).

Kejanggalan menurut Samuel pun bertambah ketika tiga ponsel milik anaknya juga belum ditemukan keberadaannya hingga saat ini.

"Mereka bilang tidak menemukan HP anak saya," kata Samuel.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas