Empat Kloter Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Mulai Jumat, Keluarga Dilarang Jemput ke Asrama
Jemaah haji Indonesia yang sudah selesai menunaikan ibadah haji akan dipulangkan mulai Jumat, 15 Juli 2022.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para jemaah haji yang menunaikan rukun Islam ke-5 tahun ini telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji mereka pada Selasa (12/7/2022).
Seiring dengan itu Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) pun siap memulangkan para jemaah ke Indonesia. Rencananya, jemaah haji Indonesia akan dipulangkan mulai Jumat, 15 Juli 2022.
"Jemaah haji sekarang ada beberapa kloter yang akan diberangkatkan pada 15 Juli," kata Kepala PPIH Daerah Kerja Makkah, Mukhammad Khanif.
Pada kloter pertama besok ada 1.556 jemaah haji dari empat embarkasi yang akan pulang ke Indonesia. Empat embarkasi itu yakni embarkasi Padang, embarkasi Jakarta-Pondok Gede, embarkasi Jakarta-Bekasi, dan embarkasi Solo.
"Kepulangan tanggal 15 Juli akan datang ada empat embarkasi yang menerima kedatangan jemaah, di Padang, Jakarta dan Solo. Embarkasi Padang 393 jemaah, Jakarta-Pondok Gede 393 jemaah, Jakarta-Bekasi 410 jemaah dan Solo 360," kata Khanif.
Kloter 1 embarkasi Solo (SOC 1) akan terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 6201 pada 15 Juli 2022 pukul 05.10 WAS, dan diperkirakan mendarat di Solo pukul 22.15 WIB.
Kemudian Kloter 1 embarkasi Padang (PDG 1) terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 3401 pada 15 Juli 2022 pukul 07.10 WAS dan diperkirakan mendarat di Padang pukul 20.40 WIB.
Baca juga: Aturan Protokol Covid untuk Jemaah Haji Indonesia yang Pulang ke Tanah Air: Wajib Antigen Bila Demam
Disusul Kloter 1 embarkasi Jakarta–Bekasi (JKS 1) yang terbang dari Bandara Jeddah dengan SV 5630 pada 15 Juli 2022 pukul 09.10 WAS dan diperkirakan mendarat di Cengkareng pada 16 Juli 2022 pukul 01.15 WIB.
Setelah itu Kloter 1 embarkasi Jakarta–Pondok Gede (JKG 1) terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 7401 pada 15 Juli 2022 pukul 09.55 WAS dan diperkirakan mendarat di Cengkareng pada 16 Juli 2022 pukul 00.35 WIB.
Rombongan kelima adalah Kloter 2 embarkasi Solo (SOC 2) yang terbang dari Bandara Jeddah dengan GIA 6202 pada 15 Juli 2022 pukul 13.15 WAS dan dperkirakan mendarat di Solo pada 16 Juli 2022 pukul 06.20 WIB.
Baca juga: Enam Kloter Awal Jemaah Haji Bakal Pulang ke Indonesia Pada 15 Juli 2022
Terakhir, Kloter 2 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 2) yang terbang dari Bandara Jeddah dengan SV 5254 pada 15 Juli 2022 pukul 16.15 WAS dan diperkirakan mendarat di Cengkareng pada 16 Juli 2022 pukul 06.10 WIB.
Kepulangan jemaah akan dilepas dari hotel di Makkah oleh Delegasi Amirul Hajj. Sementara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan melepas jemaah haji Indonesia dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Khanif menambahkan, pihaknya kemarin memulai proses penimbangan koper bagasi jemaah haji Indonesia. Penimbangan kali pertama dilakukan di Hotel Kiswah-Jarwal, tempat jemaah asal Embarkasi Solo (SOC).
“Proses pemeriksaan dan penimbangan dilakukan H-2 dari jadwal keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Bandara Jeddah. Hari ini kita mulai penimbangan untuk enam kloter pertama, termasuk di Jarwal untuk jemaah SOC," jelas Khanif.
Baca juga: Pemerintah Siapkan 13 Debarkasi Kepulangan Jemaah Haji Indonesia
Pemeriksaan untuk memastikan berat maksimal koper bagasi sesuai ketentuan, dan tidak ada barang yang dilarang dimasukkan, termasuk air Zamzam.
Tahap kepulang jemaah haji Indonesia gelombang pertama dimulai pada 15 Juli-30 Juli 2022. Sementara tanggal 31 Juli- 14 Agustus 2022 jadwal kepulangan gelombang kedua.
"Kita targetkan tanggal 14 Agustus (semua) jemaah sudah berangkat ke Indonesia," kata Khanif.
Terkait kepulangan jemaah, Kementerian Agama tidak mengizinkan keluarga melakukan penjemputan jemaah haji di debarkasi asrama haji.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat Rapat Koordinasi Persiapan Masa Pemulangan Jemaah Haji tahun 1443 H/2022M. Rapat ini dihadiri seluruh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi se-Indonesia.
"Penjemputan boleh dilakukan di Kabupaten Kota masing-masing sesuai aturan yang ditetapkan debarkasi," ujar Plh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Muhammad Aqil Irham.
Plt Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Susari juga mengimbau para jemaah untuk meminimalisir dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) ketika tiba di Tanah Air.
Menurutnya, penjemputan jemaah menjadi titik rawan penularan virus corona. Ia meyakini banyak keluarga para jemaah haji yang akan menjemput di asrama haji tiap embarkasi nanti.
"Larangan [penjemputan] secara normatif tak ada, tapi kita saja meningkatkan kesadaran jaga prokes ketat. Jadi jemaah yang pulang mereka ingin bertemu, ini agak sulit juga ya," ujarnya.
Susari meminta kepada masyarakat sekitar dan para menjemput jemaah haji tak lalai menerapkan protokol kesehatan berlaku.
Dia khawatir akan banyak masyarakat atau sanak saudara yang berbondong mengunjungi kediaman jemaah haji yang baru pulang untuk 'mencari berkah'.
"Ini saya rasa titik-titik rawan yang jadi bahan kajian dan evaluasi dan pertimbangan kita kepada masyarakat terkait Covid," kata dia.
"Yang penting tetap jaga prokes, kalau ada jemaah yang sakit kita jangan paksakan diri bertemu dulu," tambahnya.
Pihak debarkasi nantinya akan mengatur pendistribusian koper jemaah termasuk air zam-zam. Langkah ini dilakukan agar distribusi barang jemaah dapat dilakukan dengan baik.
\"Ini menjadi perhatian khusus seluruh debarkasi agar seluruh barang bawaan jemaah dapat terdistribusi dengan baik," tutur Aqil Irham.
Kemenag juga akan memastikan kondisi bus yang akan mengangkut jemaah. Mulai dari kelayakan bus pengangkut jemaah haji dari Bandara ke Debarkasi.
"Maupun yang mengangkut jemaah dari Debarkasi ke Kabupaten Kota," tutur Aqil Irham.
Selain kesepakatan tersebut, Aqil meminta jajaran PPIH debarkasi berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS menyatakan, di masa kesiapsiagaan Covid-19, jemaah haji yang tiba di tanah air akan dilakukan upaya pengawasan kekarantinaan kesehatan dan protokol kesehatan yang berlaku.
"Bagi Jemaah yang tiba di tanah air akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi," ucap Budi.
Skrining yang akan dilakukan adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi.
Jika didapati jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan test antigen. Apabila hasil reagen menunjukkan reaktif, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke RS Rujukan Covid-19," jelas Budi.
Sementara bagi jemaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi, dapat kembali ke rumahnya dengan tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan.
"Jemaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji/K3JH, dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat," ujarnya.(tribun network/fah/rin/dod)