Jadi Generasi Penerus, Maruar Sirait: Mahasiswa Harus Berkontribusi untuk Kemajuan Negeri
Maruarar Sirait menjadi salah satu narasumber pada Seminar Nasional yang diadakan oleh BEM Universitas Trisakti.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Taruna Merah Putih Maruarar Sirait mengatakan mahasiswa harus mampu memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.
Menurut dia, apapun profesi yang akan dipilih semua harus di jalan dengan baik dan sesuai aturan.
“Yang mau berusaha, jadi pengusaha yang benar, bayar pajak yang benar. yang mau jadi politisi, jadi politisi yang benar, buat aturan dan kebijakan,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima, pada Jumat (15/7/2022).
Pernyataan itu disampaikan saat menjadi salah satu narasumber pada Seminar Nasional yang diadakan oleh BEM Universitas Trisakti.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani Ajak Mahasiswa Lawan Fenomena Post-Truth Lewat Gerakan Hantam Hoaks
Seminar bertema “Pancasila dalam Era Globalisasi Demi Menciptakan Pemimpin Menuju Indonesia Emas 2045” ini dihadiri seribu lebih mahasiswa Trisakti dan beberapa kampus di Jakarta.
Dia mengungkapkan tidak semua mahasiswa terlahir dari orang tua yang kurang mampu.
Namun, Ara mengatakan itu bukan alasan yang menjadi pelemah semangat untuk tidak berbuat untuk Indonesia.
Sebab, kata dia, yang terpenting jangan pernah takut dan malu untuk berbuat. Alasannya, jika rasa takut dan malu dikedepankan tentu tidak akan ada perubahan.
“Jangan malu memulai dari sederhana, tapi jangan sampai mati pun tetap tidak berusaha. Boleh kita mulai dengan keterbatasan, tak usah malu. Malulah kalau tidak berusaha, tidak berbuat apa-apa,” tegas Ara.
“Tidak ada yang tidak mungkin,” lanjutnya.
Seminar tersebut juga menghadirkan Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Serta narasumber lainnya ada Komisaris PT Telkom Rizal Malarangeng.
Seminar mendapat antusias oleh mahasiswa Trisakti. Berjalan secara hybrid, dia menyebut tak kurang dari 1000 peserta yang menyaksikan. Sekitar 800 mahasiswa hadir langsung, dan 2000 mahasiswa hadir secara online.