Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Letusan Gunung Krakatau 1883 yang Guncang Dunia, 2 Hari Abu Vulkanik Halangi Sinar Matahari

Sejarah letusan gunung Krakatau 1883 yang mengguncang dunia, 2 hari abu vulkanik halangi sinar matahari. Selama 2 tahun, langit terlihat agak hijau.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sejarah Letusan Gunung Krakatau 1883 yang Guncang Dunia, 2 Hari Abu Vulkanik Halangi Sinar Matahari
Youtube
Gunung Krakatau - Sejarah letusan gunung Krakatau 1883 yang mengguncang dunia, 2 hari abu vulkanik halangi sinar matahari. Selama 2 tahun, langit terlihat agak hijau ketika matahari terbit. 

The Guinness World Record mencatat ledakan Gunung Krakatau tahun 1883 sebagai ledakan paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Daya ledak gunung mencapai 30.000 kali dari ledakan bom atom di Hirosima dan Nagasaki.

Gelombang tsunami yang ditimbulkan mencapai 70.000 kilometer.

Setelah letusan Krakatau, dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat abu vulkanik yang menutupi atmosfer.

Debu vulkanik yang mengambang di atmosfer mengakibatkan bulan terlihat berwarna kebiru-biruan.

Sementara itu, di wilayah lain, langit saat matahari terbit terlihat kehijau-hijauan.

Keadaan ini berlangsung sampai hampir 2 tahun.

BERITA REKOMENDASI

Dahsyatnya ledakan Krakatau saat itu mengakibatkan tenggelamnya dua per tiga Pulau Krakatau.

Menewaskan Ratusan Ribu Jiwa

Erupsi Gunung Krakatau
Ilustrasi Gunung Krakatau (Istimewa)

Letusan Gunung Krakatau membuat pecah gendang telinga para pelaut yang sedang berlayar di Selat Sunda.

Gelombang tekanan akibat letusan terpancar keseluruh dunia hingga 5 hari setelah letusan, dikutip dari BNPB.

Gelombang kejut setelah letusan terakhir dan yang paling besar bergema ke seluruh dunia hingga 7 kali dan ketinggian kabut asap yang terjadi diperkirakan mencapai 80 kilometer.


Dampak dari letusan Krakatau ini sangat terasa oleh semua penduduk bumi.

Hujan abu panas menyirami Dusun Ketimbang, Raja Basa, Lampung Selatan yang seluruh penduduknya tewas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas