Pelajar Indonesia Boyong Medali Penghargaan di 3 Ajang Olimpiade Internasional
Pelajar Indonesia memboyong medali penghargaan di tiga ajang olimpiade internasional.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelajar Indonesia memboyong medali penghargaan di tiga ajang olimpiade internasional.
Yaitu, di ajang International Physics Olympiad (IPhO) 2022, International Mathematical Olympiad (IMO), dan International Olympiad Tuymaada.
Prestasi itu diraih oleh empat peserta didik dan satu alumnus BPK Penabur Jakarta.
Berwyn, peserta didik SMAK 1 Penabur dan David Michael Indraputra, peserta didik SMAK Penabur Gading Serpong yang tergabung dalam tim Indonesia berhasil meraih medali perak di International Physics Olympiad (IPhO) 2022.
Baca juga: Festival Catur Pelajar Tingkat Nasional BPK Penabur 202: Jangan Takut Kalah kata Mendikbud
IPhO merupakan ajang olimpiade sains tertua dan terbesar kedua yang mempertemukan pelajar SMA terbaik dari berbagai negara untuk berkompetisi di bidang fisika, yang dimulai pertama kali di Polandia tahun 1967.
Berlangsung secara online, IPhO ke-52 dilaksanakan pada 10-17 Juli 2022 di Zurich, Swiss diikuti 368 peserta didik dari 75 negara.
"Menyenangkan, meskipun berlangsung online dan tidak dapat bertemu langsung dengan peserta dari negara lain, saya tetap bisa berkumpul dengan rekan satu tim," kata David, dalam keterangannya, pada Jumat (22/7/2022).
Kemudian, pada International Mathematical Olympiad (IMO) ke-63 tahun 2022 yang berlangsung onsite di Oslo, Norwegia dari 6-16 Juli 2022, Rafael Kristoforus Yanto, peserta didik SMAK Penabur Gading Serpong meraih medali perak.
Andrew Janong, alumnus SMAK 5 Penabur juga berhasil meraih penghargaan Honourable Mention pada IMO 2022.
IMO 2022 diikuti 589 peserta didik dari 104 negara. IMO diselenggarakan pertama kali di Rumania pada 1959 dan merupakan olimpiade sains tertua.
Topik yang dipertandingkan pada IMO 2022 dibagi menjadi 4 jenis antara lain aljabar, kombinatorika, geometri, dan teori bilangan.
Soal-soal yang disajikan tidak seperti soal yang diajarkan ketika berada di kelas, pengaplikasiannya juga harus kreatif.
"Kesulitan yang saya alami dalam mengikuti IMO 2022 karena kurang terbiasanya mengikuti pertandingan secara onsite," ungkap Andrew.