Meski Bebas, Rizieq Shihab Harus Seizin Bapas Jika Keluar Kota
Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar mengatakan kliennya harus seizin Balai Pemasyarakatan (Bapas) jika bepergian keluar kota.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar mengatakan kliennya harus seizin Balai Pemasyarakatan (Bapas) jika bepergian keluar kota.
"Ada peraturan kalau keluar kota harus seizin dari pembina, dari Bapas, kalau boleh, boleh. Itu jadi ada di beberapa syarat khusus yang memang tidak boleh dilanggar," kata Aziz di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (24/7/2022).
Selain itu, Aziz juga menyebut jikalau eks pimpinan Front Pembela Islam (FPI) akan berpindah domisili juga harus seizin Bapas.
"Kalau pindah domisili harus izin, kalau ada berpergian harus izin juga, dan harus menjalankan prosedur atau kegiatan yang memang diatur Bapas," ujar Aziz.
Baca juga: Baru Bebas, Rizieq Shihab Disebut Belum Ditemui Anies Baswedan
Selanjutnya, memastikan jika klien dibebaskan dari penjara dengan pembebasan bersyarat sesuai prosedur.
"Yang jelas prosedur hukum yang saya sampaikan ini adalah prosedur yang memang secara administrasi dan secara hukum itu memenuhi syarat," ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan Permenkumham No. 7 Tahun 2022 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
"Sebagaimana diatur di Permenkumham nomor 7 tahun 2022 mengenai remisi. Remisi kita ambil 2 kali dan juga ada yang namanya pembebasan bersyarat dan itu kita hitung dari 3 perkara Habib Rizieq," ujarnya.
Baca juga: Rizieq Shihab Bebas Bersyarat, Kuasa Hukum Pastikan Sesuai Prosedur
Aziz menuturkan pertama, kerumunan di Megamendung, Jawa Barat dibayar dengan denda.
"Kerumunan Megamendung sampai Agustus 2021. Dari situ kita count on masuk sampai hitung-hitungannya kan kalau 1 tahunnya berarti Agustus 2022," ucapnya.
"Karena kita dapat remisi maka maju 2 bulan kemudian ada juga di situ kalau sudah menjalani dua pertiga maka kita bisa ajukan pembebasan bersyarat. Kita semua prosedur kita penuhi, kita smooth, kita landai, kita jalankan, dan alhamdulillah diakomodir karena itu memang hak," sambungnya.
Karena itu, Aziz menegaskan proses dikeluarkannya Rizieq pada 20 Juli kemarin sesuai dengan aturan.
"Setelah masa ekspirasi selesai di akhir pada 10 Juli 2023 ada lagi yang namanya percobaan sampai 10 Juli 2024. Artinya semua sesuai prosedur," ungkapnya.
Aziz pun meminta masyarakat yang berspekulasi terhadap keluarnya Rizieq dari penjara agar bicara berdasarkan fakta.
"Spekulasi itu tentu saja harus ada fakta. Kalau saya tadi berdasarkan fakta hukum," ucap Aziz.
Baca juga: Kuasa Hukum Respons Dugaan Bantuan Amerika Serikat di Balik Bebasnya Rizieq Shihab
Habib Rizieq Shihab Bebas Bersyarat
Sebelumnya, Ditjen PAS Kemenkumham membenarkan eks Pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab resmi bebas dari Rumah Tahanan Lembaga Permasyarakatan (LP) Cipinang usai menjalani masa tahanan sejak 12 Desember 2020.
Koordinator Humas dan Protokol Ditjen PAS Kemenkumham Rika Aprianti menjelaskan Habib Rizieq bebas setelah mendapat pembebasan bersyarat mulai Rabu (20/7/2022).
"Bahwa yang bersangkutan mendapatkan Pembebasan Bersyarat pada 20 Juli 2022," kata Rika dalam keterangannya.
Rika menyebut Habib Rizieq telah memenuhi syarat administratif dan substantif untuk mendapatkan hak remisi dan integrasi sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 Tahun 2022.
Habib Rizieq sudah menjalani masa penahanan sejak 12 Desember 2020 dengan tiga tindak pidana antara lain kekarantinaan kesehata hingga penyebaran berita bohong.
Lebih jauh Rika mengungkap jika Habib Rizieq baru bebas murni pada 10 Juni 2024. Saat ini hingga 10 Juni 2024, Habib Rizieq berstatus bebas bersyarat.
"Yang bersangkutan mendapatkan pembebasan bersyarat pada 20 Juli 2022, ekspirasi akhir 10 Juni 2023 dan habis masa percobaan 10 Juni 2024," pungkasnya. (*)