Misteri Ancaman Pembunuhan Terhadap Brigadir J, Kira-kira Siapa Pelakunya?
Ancaman pembunuhan itu terakhir diterima Brigadir Yosua saat berada di Magelang saat sedang mengawal atasannya, Kamis 7 Juli 2022.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Choirul Arifin
![Misteri Ancaman Pembunuhan Terhadap Brigadir J, Kira-kira Siapa Pelakunya?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kuasa-hukum-brigadir-j-berikan-bukti-baru_20220720_210038.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum ditemukan tewas di rumah dinas Kadiv Propam (nonaktif) Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sudah beberapa kali mendapat ancaman pembunuhan terhadap dirinya.
Kabar itu diungkap Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyebut adanya pengancaman pembunuhan yang didapat sejak Juni 2022.
Siapa pengancam yang akan membunuh Brigadir J masih misterius hingga kini. Namun Kamaruddin Sumanjuntak mengaku memiliki bukti elektronik terkait adanya ancaman tersebut.
Kamaruddin Hutabarat mengungkapkan, ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J terakhir kali diterima almarhum sehari sebelum ditemukan tewas, yakni pada Kamis (7/7/2022) ketika Brigadir J mengawal keluarga Irjen Ferdy Sambo le Magelang, Jawa Tengah.
Menanggapi ancaman pembunuhan ini Mabes Polri menyatakan belum bisa memastikan terkait dengan adanya informasi yang diklaim oleh pihak pengacara tersebut.
Saat ini, tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tengah mendalami soal pernyataan tersebut.
Baca juga: Ungkap Misteri Kematiannya, 10 Dokter Forensik Akan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J
"Semua informasi yang ada sedang didalami oleh tim penyidikan Bareskrim, kalau sudah selesai akan disampaikan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/7/2022).
Dedi menyebut rekaman elektronik yang dimiliki oleh kuasa hukum akan didalami oleh tim Laboratorium Forensik.
"Ya itu bagian yg saat ini sedang didalami oleh tim Labfor," ungkapnya.
Baca juga: Brigadir J di Mata Sang Kekasih: Orangnya Baik dan Penyayang, Menikah 7 Bulan Lagi
Brigadir J ditemukan tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, dua pekan lalu tepatnya pada Jumat (8/7/2022).
Dari tubuh almarhum, keluarga almarhum di Jambi mendapati temuan 15 luka pada jasad Brigadir J hingga rencana pelaksanaan autopsi ulang pada Rabu (27/7/2022) mendatang.
Dilansir dari Tribun Jambi, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan bahwa Brigadir J ternyata sudah mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022 lalu.
Baca juga: Komunikasi Terakhir Vera dengan Brigadir J 15 Menit Sebelum Penembakan di Rumah Ferdy Sambo
Kendati demikian Kamaruddin Simanjuntak tak mengungkap siapa pihak yang disebut mengancam Brigadir J.
Bahkan akibat ancaman serius yang diterima Brigadir J pada bulan Juni itu, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan Brigadir J sampai menangis.
Ancaman terakhir diterima Brigadir Yosua saat berada di Magelang. Saat itu Brigadir J sedang mengawal atasannya, Kamis 7 Juli 2022.
"Di situ diancam, apabila naik ke atas, akan dihabisi atau dibunuh," ujar Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan ancaman yang diterima Brigadir J, Sabtu (23/7/2022).
Dia menyebut ancaman itu ada dalam rekaman bukti elektronik. Tapi soal makna naik ke atas yang dimaksud, dia belum mengetahuinya.
![Vera Simanjuntak, kekasih almarhum Brigadir J memberikan keterangan soal komunikasi dengan almarhum sebelum terjadi penembakan di rumah Ferdy Sambo.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/munikasi-dengan-almarhum-s-g.jpg)
Kemudian tentang siapa yang memberikan ancaman, juga belum disebutkannya.
"Makna naik ke atas inilah yang jadi tugas penyidik, karena temuan itu, sudah kami serahkan ke penyidik utama, supaya digali, melibatkan tim siber dan yang ahli di bidang itu," ungkapnya.
Dia menyebut perlu diusut sebenarnya ada apa di Magelang, sehingga saat di sana Brigadir Yosua sangat ketakutan.
"Ini dikaitkan lagi pada bulan Juni, dia sampai menangis saking takutnya, mengadu kepada orang yang dia percaya," terangnya.
Soal orang yang dipercaya ini, kata dia, masih dirahasiakan orangnya, dan bukan anggota keluarga.