Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengungkapan Kasus Penembakan Istri TNI Secara Transparan Tingkatkan Kepercayaan Publik

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencapai 89%. Ini berdasarkan hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pengungkapan Kasus Penembakan Istri TNI Secara Transparan Tingkatkan Kepercayaan Publik
Dispenad
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencapai 89 persen. Ini berdasarkan hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, mengatakan tingkat kepercayaan masyarakat kepada TNI tinggi karena pimpinan TNI mengambil keputusan secara transparan.

Dia mencontohkan penanganan kasus Kopral Dua (Kopda) Muslimin yang diketahui melakukan empat kali pembunuhan berencana dengan target istrinya.

Bahkan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachmanmenghadiri sesi jumpa pers kasus Kopda M di Mapolda Jawa Tengah, pada Senin kemarin.

“Misalnya contohnya dia (Dudung Abdurrachman,-red) tidak membela bawahannya ketika melakukan kesalahan seperti kopral Muslimin. Saya kira itu lebih cepat meningkatkan kepercayaan," kata dia, dalam keterangannya, pada Selasa (26/7/2022).

Selain itu, kata dia, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI tinggi karena tak lepas dari pimpinan TNI yang sering bersilaturahmi kepada ormas keagamaan.

Dan, kata dia, TNI menggandeng masyarakat sebagai bagian vital menjaga keamanan.

Berita Rekomendasi

"Masyarakat digandeng menjaga keamanan dan keuutuhan bangsa," kata dia.

Selain itu, dia meminta pimpinan TNI tidak mencampuri urusan paham keagamaan. Tapi, lanjut Cak Nanto, pimpinan TNI bisa menindak kolompok radikal karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: Kondisi Terakhir Rina Wulandari Korban Penembakan di Semarang yang Diotaki Suaminya Kopda Muslimin

“Masuk ke dalam ranah-ranah sebenarnya yang bukan tanggungjawabnya saya kira perlu dikurangi. Ke depan upaya membangun TNI yang luar biasa bagaimana menindak dari ajaran-ajaran radikal perlu ditindak tegas,” ujarnya.

Dia meminta upaya  mengedapankan langkah pendekatan humanis dan persuasif jika menemukan kesalahan palanggaran anggotanya.

“Harapannya bagaimana pengawalan internal menjadi TNI yang humanis karena itu sesuatu yang sangat penting dalam meningkatkan kepercayaan publik,” tambahnya

Jenderal Dudung menjenguk korban

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas