Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan Kumpul di Pernikahan Mutiara Baswedan dan Ali Saleh, Tapi Ada yang Tak Saling Sapa, Siapa?

Keguyupan para pimpinan parpol hingga pejabat terasa dalam Pernikahan Putri Anies Baswedan, tapi ada yang tak saling sapa siapa mereka?

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Pimpinan Kumpul di Pernikahan Mutiara Baswedan dan Ali Saleh, Tapi Ada yang Tak Saling Sapa, Siapa?
ist
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghadiri resepsi pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang berlangsung di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/7). AHY terlihat akrab dengan Surya Paloh dan Sohibul Iman. Di sisi lain, ada dua tokoh yang terpantau saling tak bertegur sapa yakni Zannuba Arrifah Chafsoh atau Yenny Wahid dan Cak Imin 

Yenny Wahid mengaku bertemu para tokoh politik dalam acara tersebut.

"Masih ada Bapak Prabowo. Kemudian saya bertemu dengan kawan-kawan Dubes-Dubes dari negara Timur Tengah, Dubes Arab Saudi, Dubes Emirat, dan Dubes Qatar," kata Yenny di Candi Bentar, Taman Impian Ancol, Jakarta Utara pada Jumat (29/7/2022) malam.

Baca juga: Sederet Ustaz dan Desainer Muda Dibalik Sakralnya Acara Pernikahan Mutiara Baswedan dan Ali Saleh

Saat disinggung apakah bertemu Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Yenny mengaku tahu keberadaannya di acara tersebut.

Kendati demikian, ia tidak menyapa Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu.

"Saya lihat kayaknya, tapi saya gak dekat ininya (tempat duduknya), jauh. Jauh, beda jalurnya. Jalur kawinan maupun jalur politik beda," canda Yenny.

Perseteruan Cak Imin dan Yenny Wahid

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid, baru-baru ini berseteru soal kepemilikan PKB.

BERITA TERKAIT

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor mengatakan, penyebab perseteruan ini tak lepas dari luka lama antara keduanya.

"Ya kompleks ya. Kompleks (penyebab konfliknya). Tapi yang jelas ini cukup dalam lukanya," ujar Firman saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Firman menjelaskan, sejak awal Yenny Wahid memang tidak diterima oleh PKB. Pasalnya, PKB kubu Cak Imin menganggap Yenny bisa bergabung dengan PKB hanya karena dia adalah anak Gus Dur.

"Dia (Yenny) tidak melalui tahapan yang berdarah-darah untuk membangun partai. Dan dia juga bukan kader partai. Itu menurut perspektif Cak Imin," tuturnya.

Alhasil, eksistensi Yenny Wahid di PKB selalu dikritisi oleh kelompok Cak Imin.

Firman menyebut, PKB digembar-gemborkan sebagai Partai Keluarga Besar, yang jika disingkat memiliki singkatan serupa dengan Partai Kebangkitan Bangsa.

"Karena ada Yenny di situ. Meskipun Muhaimin pun masih keponakan Gus Dur ya. Tapi intinya adalah kelompok ini kritis lah terhadap Yenny," ucap Firman.

Di sisi lain, Yenny bukan tanpa perlawanan. Yenny membangun jaringannya sendiri untuk kepentingan partai.

Akibatnya, ada persaingan terselubung di dalam PKB, yakni antara Yenny Wahid dan Cak Imin.

"Dan kelompok Yenny ini adalah kelompok yang kemudian memberikan bisikan ke Gus Dur untuk berhati-hati dengan Muhaimin, karena dia punya potensi untuk mendongkel Gus Dur," terangnya.

Baca juga: Momen Prabowo Subianto Hadiri Resepsi Pernikahan Putri Anies Baswedan di Putri Duyung Ancol

Gus Dur, kata Firman, lantas mempercayai peringatan putrinya itu.

Singkat cerita, Firman mengatakan Cak Imin dipecat oleh Gus Dur dari posisi Ketua Umum PKB.

Gus Dur saat itu menduduki posisi dewan syuro.

Tidak terima dipecat oleh Gus Dur yang notabene merupakan pamannya sendiri, Cak Imin sempat menghilang selama beberapa minggu.

Usai "menghilang", Cak Imin pun kemudian melakukan serangan balik.

"Dan dia menang akhirnya di pengadilan. Karena apa? Karena salah satu poinnya adalah dia dipecat dalam suatu forum yang tidak eligible," jelas Firman.

Lebih jauh, Firman mengatakan, Cak Imin berhasil menyingkirkan Gus Dur dari PKB.

Apa yang Cak Imin lakukan kepada Gus Dur membuat Yenny Wahid sangat terluka. Apalagi, mengingat bahwa Cak Imin dibesarkan oleh Gus Dur dalam banyak aspek, bukan hanya politik.

"Pernah tinggal lama di rumah Gus Dur, sehingga tahu persis lah siapa Muhaimin itu," terangnya.

Firman menjelaskan luka yang dialami Yenny Wahid sangat kompleks, mulai dari luka politis hingga luka terkait hubungan persaudaraan dengan Cak Imin.

Sejak itu, hubungan antara Yenny Wahid dan Cak Imin tidak pernah harmonis. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas