1 Agustus Diperingati sebagai Hari Apa? Ini Daftar dan Sejarahnya
Terdapat beberapa perayaan pada tanggal 1 Agustus di antaranya, Hari Asi Sedunia, Girlfriend Day dan Hari Kanker Paru-paru Sedunia.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut daftar perayaan pada tanggal 1 Agustus lengkap dengan sejarahnya.
Pada 1 Agustus, terdapat beberapa perayaan.
Perayaan pada tanggal 1 Agustus di antaranya, Hari ASI Sedunia, Girlfriend Day, dan Hari Kanker Paru-paru Sedunia.
Berikut daftar perayaan tanggal 1 Agustus, lengkap dengan sejarahnya:
1. Hari Asi Sedunia
Hari Asi Sedunia diperingati setiap tanggal 1 Agustus.
Baca juga: 1 Agustus Diperingati sebagai Girlfriend Day, Ini Kumpulan Quotes Tema Girlfriend Day
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) membuat memorandum untuk mendukung dan mendorong pemberian ASI pada tahun 1990, dikutip dari dnaindia.com.
Kemudian, Aliansi Dunia untuk Aksi Menyusui (WABA) didirikan pada 1991.
Pekan ASI Sedunia pertama diperingati pada tahun 1992 untuk mempromosikan kampanye tersebut.
Pada awalnya, hampir 70 negara memperingati hari Asi Sedunia.
Hingga saat ini, Hari Asi Sedunia telah dirayakan oleh 170 negara.
2. Girlfriend Day
Tanggal 1 Agustus juga memperingati Girlfriend Day.
Girlfriend Day diciptakan oleh dua wanita yang bernama Elizabeth Butterfield dan Kathleen Laing.
Dikutip dari www.holidayscalendar.com, Elizabeth Butterfield dan Kathleen Laing menciptakan Girlfriend Day saat meluncurkan bukunya yang berjudul "Girlfrieds Gateway".
Nyonya Susan adalah seseorang pemilik suatu situs web mewah, dikutip dari daysoftheyear.com.
Dalam Girlfriend Day, Nyoya Susan bertujuan untuk menciptapakan hari bagi wanita untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada teman.
Selain mereka bertiga, Allie Savarino dan Sally Rodgers juga mengatakan bahwa mereka menciptakan Girlfriend Day pada tahun 2006.
3. Hari Kanker Paru-paru Sedunia
Tanggal 1 Agustus juga diperingati sebagai Hari Kanker Paru-paru Sedunia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kanker ini sangat umum di dunia sehingga setiap tahun, lebih banyak orang meninggal karena kanker paru-paru daripada gabungan kanker usus besar, payudara, dan hati.
Oleh karena itu, Organinasi Kesehatan Dunia menjadikan 1 Agustus sebagai Hari Kanker Paru-paru Sedunia.
Tujuannya agar meningkatkan kesadaran akan kanker paru-paru.
Kanker paru-paru pertama kali dijelaskan oleh dokter pada awal abad ke-19 merupakan penyakit yang sangat langka untuk waktu yang sangat lama, dikutip dari nationaltoday.com.
Sekitar 150 tahun yang lalu, orang hanya pernah mendengar tentang penyakit ini, dan penelitian menunjukkan kurang dari 1 persen hingga 2 persen dari populasi menderita penyakit ini.
Kemudian pada abad berikutnya, hal tersebut berubah.
Pada awal abad ke-20, akhirnya, kanker menjadi penyebab utama kematian terkait kanker pada pria di lebih dari 25 negara.
Penyebab peningkatan kematian tersebut tidak diketahui.
Kemudian, sebuah buku pegangan yang signifikan secara ilmiah yang ditulis pada tahun 1930-an, Buku Pegangan Musim Semi Patologi Khusus menjelaskan bahwa kenaikan ini bisa menjadi akibat langsung dari udara yang semakin tercemar, frekuensi lalu lintas yang lebih besar, dan bahkan peningkatan paparan gas selama Perang Dunia I.
Namun buku tersebut hanya merupakan buku pegangan.
Sehingga buku tersebut dianggap belum bisa menjelaskan mengapa kanker paru-paru juga meningkat di negara-negara tanpa faktor-faktor di atas.
Pada tahun 1940-an dan 1950-an terdapat bukti kuat yang menghubungkan kanker paru-paru dengan merokok.
Sehingga orang-orang menyadari efek buruk nikotin dan tembakau.
Mengetahui merokok dikenal sebagai penyebab kanker paru-paru, beberapa orang di seluruh dunia melakukan yang terbaik untuk menghentikan kebiasaan ini.
Hal tersebut menjadikan penurunan yang bertahap dalam kejadian kanker paru-paru.
Sayangnya bagi dunia, kanker paru-paru tidak hanya memiliki satu penyebab.
Paparan jangka panjang (melalui udara) ke semua bahan karsinogenik, di antaranya gas radon, uranium, dan asbes juga berperan dalam perkembangan kanker paru-paru.
Pada abad ke-21, penyakit yang berhubungan dengan kanker paru-paru adalah umum dan dengan cepat menggantikan bentuk-bentuk kanker lainnya pada grafik kematian.
Dengan meningkatnya ini, muncul kesadaran yang meningkat akan kanker paru-paru dan penyebabnya.
Hari-hari dan peristiwa-peristiwa seperti ini merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap penelitian dan kegiatan kesadaran kanker paru-paru.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)