Jelang Pulang, 30 Jemaah Haji Malah Jalani Rawat Inap, Ada yang Kelelahan karena ke Gua Hira
Kepala KKHI Madinah dr Enny Nuryanti mengatakan, para jemaah itu diduga mengalami kelelahan setelah dari Mekkah
Penulis: Aji Bramastra
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aji Bramasta
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Ibadah Haji sudah lama berakhir pada 12 Juli 2022 lalu, setelah para jemaah menyelesaikan ibadah di Arafah, Muzdalifa dan Mina.
Jemaah pun tinggal meghabiskan waktu beribadah sunnah di Madinah, kota Nabi Muhammad, sebelum akhirnya melepas rindu dengan keluarga di Tanah Air.
Sayang, tidak demikian dengan 30 jemaah haji di Madinah ini.
Jelang pulang ke Indonesia, mereka malah mengalami sakit. Mereka bahkan harus menjalani rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia atau KKHI.
Kepala KKHI Madinah dr Enny Nuryanti mengatakan, para jemaah itu diduga mengalami kelelahan setelah dari Mekkah.
Mereka memaksakan diri umrah dan ziarah ke beberapa tempat di Makkah sebelum ke Madinah.
Hingga Selasa (2/8/2022) siang Waktu Arab Saudi (WAS), yang rawat inap di KKHI Madinah ada 11 jemaah wanita dan 15 jemaah pria dan 4 jemaah lagi dirawat di IGD KKHI Madinah.
Baca juga: Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia Hari Ini, 2 Agustus 2022
"Hingga saat ini, total di KKHI Madinah ada 30 orang. Ditambah 4 orang yang sedang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah," jelas dr Enny.
Mayoritas penyakit kata dr Enny adalah sakit jantung, ditambah penyakit paru dan diabetes.
Faktornya karena kelelahan. Selama ada di Makkah, mulai Armuzna dan setelah Armuzna, dilanjut dengan umrah dan ziarah ke beberapa lokasi di Makkah.
"Faktornya kelelahan. Akhirnya, saat tiba di Madinah untuk Arbain dan jelas makin kelelahan. Jatuh sakit," katanya.
Setelah gelombang kedua jemaah didorong ke Madinah dari Makkah, di KKHI Madinah hampir setiap hari ada pasien masuk. Keluhannya sesak nafas dan nyeri dada. Karenanya, jemaah diimbau setelah tiba di Madinah, untuk tidak memaksakan diri melaksanakan Arbain. Jika dalam kondisi tidak sehat dan kelelahan.
"Jemaah diharap jangan memaksakan Arbain jika lelah. Arbain pasti melelahkan. Bahkan kalau mereka fit, jika tidak terbiasa beraktivitas padat, juga akan kelelahan. Tensi pasti meningkat jika tidak terbiasa," katanya.
Adapun total jemaah wafat selama gelombang kedua di Madinah, ada 5 orang jemaah. Dari data yang ada, memang ada peningkatan jemaah yang meninggal. Karena faktornya banyak jemaah kelelahan. Ditambah harus melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi.
"Total yang wafat sampai saat ini ada 5 orang. Setelah ada imbauan dari kita, tidak terlalu banyak yang rawat inap. Jemaah harus jaga kesehatan dan jangan memaksakan diri untuk Arbain," harapnya.
Dari Gua Hira
Dari salah satu jemaah yang dirawat di Madina karena kelelahan itu adalah Hariyanto, jemaah asal Jawa Timur.
Selepas menjalani ibadah Armuzna, Haryanto diajak oleh KBIH-nya untuk mengunjungi Gua Hira.
Ia tak mengira medannya akan sulit.
Kesalahannya yang fatal, pengidap diabetes ini tak minum obat sebelum berangkat.
Sampai lokasi, Hariyanto pun kelelahan.
Ia naik ke Gua Hira sampai merangkak.
Baca juga: Kementerian Agama: 51.545 Jemaah Haji Sudah Pulang ke Indonesia
Begitu pun saat turun.
"Saat itu saya naik merangkak, nafas sudah ngos-ngosan. Eh di atas malah tak bisa masuk, karena gua penuh," kata Hariyanto.
Sampai pemondokan, kondisi Hariyanto drop sampai tak sadarkan diri.
Di KKHI Mekkah, ia harus menjalani resutitasi jantung untuk mengembalikan fungsi jantungnya.
Setelah siuman, ia dilarikan ke salah satu rumah sakit di Mekkah.
Haryanto pun meminta agar jemaah lain mengambil pelajaran darinya.
"Jangan terulang seperti saya, jangan paksa ikut kalau fisik tidak kuat," kata Hariyanto yanf saat ini dirawat di KKHI Madinah.