Penjelasan Ahli Forensik soal Mengapa Otak Brigadir J Diletakkan di Dada setelah Jasadnya Diautopsi
Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho memberikan penjelasannya mengapa otak diletakkan di dada setelah autopsi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Miftah
Hal itu pun akan membuat kondisi jenazah dianggap kurang etis di hadapan pihak keluarga.
Baca juga: Komnas HAM Bantah Klaim Vera Telepon Brigadir J 17 Menit Sebelum Penembakan di Rumah Ferdy Sambo
"Yang kedua karena organ otak yang lebih mudah membusuk lalu mencair akan merembes keluar dari rongga kepala bekas potongan tulang tengkorak, jika dikembalikan ke rongga tengkorak. Hal ini menimbulkan kurang etis dihadapan keluarga," terangnya.
Lebih lanjut Dokter Novianto menekankan, tindakan medis pada seseorang tidak semua sama, termasuk juga teknik autopsi.
Terkadang organ otak memang sengaja dimasukkan ke dalam perut terutama ketika kondisi tengkorak sudah rusak.
Sehingga sudah tidak memungkinkan lagi mengembalikan organ otak ke dalam tengkorak.
"Tindakan medis tidak semua sama, termasuk teknik otopsi. Organ otak dimasukkan diperut terutama jika tulang tengkorak sudah rusak dan tidak memungkinkan mengembalikan organ otak kedalam tengkorak," pungkasnya.
Baca juga: Komnas HAM Tunda Periksa Tim Siber Mabes Polri Terkait Penembakan Brigadir J
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J Ungkap Hasil Temuan Autopsi Ulang
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kamarudin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mengungkap fakta baru.
Kamarudin mengatakan saat proses autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J, otak dari ajudan Ferdy Sambo tersebut sudah tidak dalam posisinya.
Hal tersebut dijelaskan Kamarudin saat berbincang dengan dengan Refly Harun di chanel youtube RH Chanel dikutip tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).
Menurutnya berdasarkan catatan dua orang perwakilan keluarga dan kuasa hukum yang ikut dalam proses autopsi ulang, Rabu (27/7/2022) mengatakan bila otak Brigadir J sudah tidak dalam posisinya.
Baca juga: Pengacara Ngotot Pakaian dan HP Brigadir J Dikembalikan, Ini Respon Mabes Polri
"(Saat) dibuka kepalanya, tidak ditemukan, tidak ada otaknya, yang ditemukan retak enam yang ada di dalam kepala itu," ujar Kamarudin dilansir dari RH Chanel.
Kemudian, lanjut Kamarudin, saat kepala belakang Brigadir J diraba ditemukan ada benjolan dan sedikit bekas lem.
"Lemnya dibuka ternyata ada lubang. Lubangnya disonde atau ditusuk pakai alat ke arah mata mentok. Tapi begitu saat disonde ke arah hidung ternyata tembus. Itulah mengapa ada jahitan yang sebelumnya di foto ketika berulang kali saya berikan kepada media itu bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala dengan posisi agak tegak lurus gitu," ungkap Kamarudin.