Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Ahli Forensik soal Mengapa Otak Brigadir J Diletakkan di Dada setelah Jasadnya Diautopsi

Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho memberikan penjelasannya mengapa otak diletakkan di dada setelah autopsi.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Miftah
zoom-in Penjelasan Ahli Forensik soal Mengapa Otak Brigadir J Diletakkan di Dada setelah Jasadnya Diautopsi
Kolase Tribunnews.com
Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan jenazah Brigadir J berhasil diangkat dari liang kubur melalui proses ekshumasi untuk dibawa ke RSUD Sungai Bahar, Jambi, untuk menjalani autopsi ulang, Rabu (27/7/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap sejumlah hasil autopsi ulang Brigadir J.

Salah satu temuan yang sempat menarik perhatian publik adalah tidak ditemukannya otak Brigadir J di bagian kepalanya, melainkan diletakkan di bagian dada.

Menanggapi hal tersebut, Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta, Novianto Adi Nugroho memberikan penjelasannya mengapa organ otak manusia tidak dikembalikan ke kepala setelah dilakukan autopsi jenazah.

Dokter Noviantro mengatakan, peletakan organ otak di bagian dada atau perut adalah hal yang wajar dalam proses autopsi.

Pasalnya dalam beberapa teknik autopsi memang perlu dilakukan pemindahan organ otak untuk dimasukkan ke rongga perut atau dada.

"Ya wajar (peletakan otak jenazah di perut atau dada), ada beberapa teknik autopsi yang mengakhiri organ otak di masukkan di rongga perut," kata Dokter Novianto kepada Tribunnews.com, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Ingin Bertemu Istri Ferdy Sambo, Pengacara Keluarga Brigadir J Mau Tahu yang Terjadi pada 8 Juli

Menurut Dokter Novianto, semua organ pada jenazah yang diautopsi seperti jantung, paru-paru, ginjal dan lainnya akan diambil untuk diukur dan ditimbang.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut dilakukan untuk memeriksa apakah ada kelainan pada organ tersebut.

"Pada autopsi semua organ diambil termasuk jantung, paru, ginjal dll untuk diukur,ditimbang dan periksa kelainannya," terang Dokter Novianto.

Selanjutnya untuk otak yang dimasukkan ke rongga perut ini bertujuan untuk memudahkan proses rekonstruksi jenazah.

Baca juga: Komnas HAM: Ajudan Dengar Teriakan Istri Ferdy Sambo Sebelum Kematian Brigadir J, Jangan Spekulasi

Agar nantinya jenazah bisa segera dikembalikan ke pihak keluarga dengan keadaan yang bagus.

"Organ otak dimasukkan ke dalam perut, pertama supaya memudahkan dan mempercepat rekonstruksi jenazah supaya dikembalikan ke keluarga dalam keadaan bagus," ungkap Dokter RS Moewardi dan RS UNS ini.

Alasan selanjutnya menurut Dokter Novianto yakni karena organ otak manusia lebih sepat membusuk lalu mencair.

Jika otak tersebut kembali diletakkan ke kepala maka cairan dari otak tersebut akan merembes keluar dari rongga kepala bekas potongan tulang tengkorak.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas