PROFIL Johnny G Plate yang Disorot soal PSE, Sekjen Partai NasDem dan Mantan Anggota DPR RI
PROFIL Johnny G Plate yang Disorot soal PSE, Sekjen Partai NasDem dan mantan anggota DPR RI periode 2014-2019. Berikut biodata Johnny G Plate.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Johnny G Plate, Menteri Kominfo yang jadi sorotan masyarakat setelah Kominfo memblokir sejumlah situs di antaranya Steam, PayPal, Yahoo, Epic Games, Origin, hingga Dota.
Johnny G Plate adalah politisi Partai NasDem.
Johnny Gerard Plate lahir pada 10 September 1956 di Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Ia menikah dengan Maria Ana dan dikaruniai tiga orang anak.
Johnny G Plate, SE. terpilih sebagai Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Ia mewakili Daerah Pemilihan Nusa Tenggara Timur I setelah memperoleh 33.704 suara.
Baca juga: Kominfo Klaim Sudah Blokir 15 Aplikasi Judi Online, Termasuk Domino QiuQiu dan Pop Poker
Pendidikan Johnny G Plate
Johnny G Plate bersekolah di SDN REO I pada 1963 hingga 1969.
Ia lalu melanjutkan pendidikannya di SMP ST. Pius XII Kisol, di Manggarai pada 1968-1971.
Johnny G Plate kemudian bersekolah di SMAN 1 Ruteng, Manggarai, pada 1971-1974.
Sebelum mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, Johnny G Plate bergabung dengan Taruna Akademi Ilmu Pelayaran RI (AIP).
Ia baru melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Khatolik Atma Jaya Jakarta pada tahun 1981-1986.
Baca juga: APJII: Agar Tidak Tebang Pilih, Kominfo Harus Blokir Konten Langgar Hukum
Karier Johnny G Plate sebagai Pengusaha
Sebelum terjun ke dunia politik, Johnny G Plate merupakan seorang pengusaha.
Ia memulai bisnisnya pada awal 1980-an di bidang alat-alat perkebunan.
Saat itu, sedang marak pembukaan perkebunan di Kalimantan dan Papua, hingga membuat bisnisnya sukses.
Setelah sukses berbisnis alat pertanian, Johnny G Plate memperluas bisnis ke dunia transportasi penerbangan bersama koleganya.
Johnny G Plate sempat menjadi bagian dari bisnis Air Asia.
Karier Politik Johnny G Plate
Setelah sukses sebagai pengusaha, Johnny G Plate kemudian tertarik ke panggung politik.
Ia memulai karier politik dengan bergabung bersama Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI).
Johnny G Plate sempat dipercaya sebagai Ketua Mahkamah PKDI hingga 2013.
Setelah itu, Johnny hijrah ke Partai Nasdem.
Bersama NasDem, Johnny G Plate sukses melenggang menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
Saat itu, Johnny G Plate mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur I yang terdiri dari Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor.
Pada tahun 2017, Johnny G Plate terpilih sebagai satu dari 10 anggota DPR RI terbaik versi Panggung Indonesia (PI).
PI merupakan sebuah lembaga konsultan independen yang aktif menilai kinerja para wakil rakyat di Senayan.
NasDem menempatkan Johnny G Plate sebagai anggota Komisi XI dengan lingkup bidang pekerjaan keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan, serta lembaga keuangan bukan bank.
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh mengangkat anggota DPR RI, Johnny G Plate, sebagai sekretaris jenderal partai yang baru.
Johnny G Plate menggantikan Nining Indra Saleh, yang selama ini menjabat pelaksana tugas sekretaris jenderal setelah sekjen yang lama, Rio Patrice Capella, tersangkut kasus suap.
Baca juga: Kominfo Buka Akses Layanan Steam, PayPal, Yahoo, CS Go dan Dota
Riwayat Pekerjaan Johnny G Plate:
Berikut ini riwayat pekerjaannya, dikutip dari laman DPR RI.
- PT. Anugerah Group, Finance Department (1982-1992)
- PT. Anugrah Group, Operation Manager (1992-1996)
- PT. Dwipangga Group, Deputy President (1996-1998)
- PT. Gajendra Adhi Sakti, Direktur Utama (1998-2000)
- PT. PJB Power Service, Komisaris (2005-2011)
- Bima Palma Group, Group CEO (2005-2013)
- PT. Air Asia, Komisaris (2005-2013)
- PT. Mandosawu Putratama Sakti, Chairman (2006-2013)
- PT. Aryan Indonesia, Komisaris Utama (2007-2013)
- PT. Air Asia Investama, Direktur Utama (2012-2013)
Riwayat Politik Johnny G Plate:
- PMKRI, Anggota, Jakarta (1980-1985)
- MENWA BATALYON XI MAHAJAYA, Anggota, Jakarta (1980-1985)
- PMKRI, Anggota Dewan Pertimbangan, Jakarta (1985-2013)
- PKDI, Ketua Dewan Pertimbangan, Jakarta (2010-2013)
- PDKI, Ketua Mahkamah, Jakarta (2012-2013)
- Dewan Kehormatan, ISKA, Jakarta 2012-2015, Presidium Pusat Pemuda Katolik, Penasehat Awam, Jakarta (2010-2013)
- Ketua Departemen Energi SDA dan Lingkungan Hidup DPP NasDem 2014-2019, Anggota DPR RI (2013-2017)
- Sekretaris Jenderal Partai NasDem (2017-2019)
- Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).
Kominfo Blokir Situs yang Tak Daftar PSE
Sebelumnya Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan menerangkan, per Minggu (31/7/2022) sudah ada 5.453 PSE yang terdaftar dengan total 9.039 layanan Sistem Elektronik (SE), dikutip dari Kominfo.
Sementara sebanyak 63 terkena suspend dan enam diblokir, yakni Steam, Dota 2, CS:Go, Origin, Epic Game, dan Yahoo Search Engine.
“Mereka yang di-suspend itu karena data-datanya tidak valid dan tidak lengkap,” ujar Dirjen Semuel.
Sebelumnya, Kominfo juga memblokir PayPal, layanan elektronik yang memfasilitasi pembayaran antar pihak melalui transfer online.
Pemblokiran PayPal mendapat protes dari pengguna PayPal yang masih menyimpan uang di aplikasi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kominfo lalu membuka pemblokiran PayPal mulai Senin (1/8/2022) hingga Jumat (5/8/2022) agar masyarakat segera memindahkan uang yang masih disimpan di PayPal ke rekening atau dompet digital lain.
“Menteri Kominfo memberikan kebijakan untuk membuka sementara PayPal. Jadi sekarang sudah bisa diakses kembali oleh masyarakat,” kata Dirjen Semuel.
Disampaikan oleh Dirjen Semuel, hingga saat ini belum ada komunikasi dan korespondensi dengan pihak PayPal terkait pendaftaran PSE.
Ia kembali menegaskan, pendaftaran PSE dilakukan dalam rangka menciptakan ruang digital yang kondusif, aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Ini bukan hanya untuk pajak, tapi untuk tata kelola. Untuk membangun ekonomi digital kita perlu ekosistem digital dan semuanya harus trusted. Ini untuk menegakkan kedaulatan kita,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)
Artikel lain terkait Aplikasi yang diblokir Kominfo