Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas, menilai keberhasilan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam membongkar beragam kasus-kasus besar layak diapresiasi.

Menurut Fernando, hal tersebut sekaligus semakin memberikan harapan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum, terutama dalam upaya pemberantasan korupsi.

Fernando mencontohkan pengusutan dugaan korupsi terkait pengadaan tower transmisi oleh PT PLN pada 2016.

"Apa yang dilakukan Kejaksaan patut diapresiasi, karena semakin memberikan harapan kepada masyarakat,” kata Fernando dalam keterangannya, seperti dikutip Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Kejagung RI Koordinasi dengan Kejagung Singapura Pulangkan Bos Palma Group Surya Darmadi

Dalam kasus PLN, Fernando khawatir ada orang kuat yang terkait dalam pusaran perkara. Hal ini yang disinyalir membuat kasus tersebut tak tersentuh.

"Ini membuktikan bahwa ST Burhanuddin memang layak menempati posisi sebagai Jaksa Agung dan berkomitmen membenahi kinerja lembaga yang dipimpin, serta memiliki komitmen dalam memberantas korupsi," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Fernando, peningkatan status dari penyelidikan menjadi penyidikan dalam kasus PLN membuktikan jika kerja sama yang dibangun antara ST Burhanuddin dan Menteri BUMN Erick Thohir berdampak positif.

"Ini membuktikan keseriusan Erick Thohir melakukan bersih-bersih di perusahaan pelat merah. Kolaborasi antara Erick dan Burhanuddin mampu membersihkan perusahaan BUMN dari praktek korupsi yang selama ini menggerogoti," ucapnya.

Ke depan, Fernando optimistis Jaksa Agung ST Burhanuddin akan mampu menuntaskan kasus dugaan korupsi di tubuh PLN, termasuk adanya potensi keterlibatan PT Bukaka (perusahaan milik Grup Kalla).

"Saya yakin Kejaksaan Agung akan bekerja secara profesional dalam menuntaskan semua kasus korupsi, meski melibatkan orang kuat. Masyarakat akan mendukung Kejaksaan Agung menuntaskan semua kasus korupsi, termasuk yang melibatkan perusahaan milik keluarga Jusuf Kalla," tandasnya.