Data Panggilan di Ponsel Brigadir J Kunci Utama Kuak Kematian Tragisnya di Rumah Dinas Ferdy Sambo
Kesediaan penyidik membuka data panggilan di ponsel Brigadir J merupakan kunci utama menguak penyebab kematiannya di rumah dinas Ferdy Sambo.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eka Prasetya, Tim Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J membuka data panggilan di ponsel Brigadir J merupakan salah satu kunci utama menguak penyebab kematian tragis Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Juli 2022 lalu.
Sayangnya, seperti dikatakan Eka Prasetya, sampai saat ini penyidik Polri belum kunjung membuka isi data panggilan telepon atau Call Data Record (CDR) di ponsel Brigadir J.
Menurutnya, CDR ponsel seluruh pihak yang terkait dengan kasus kematian Brigadir J
menjadi kunci pengungkapan kasus ini ke publik.
"Sampai ada ngomong lagi soal pelecehan, ini bagaimana, mayat sudah dua kali di otopsi.
Kalau pro justisia, kuncinya buka (lakukan CDR, red)," kata Eka di kantor Tribun Network, Jakarta, Sabtu (6/8/2022).
Eka menerangkan, histori percakapan Brigadir J dengan atasannya FS maupun istri PC dapat
menggambarkan sejauh apa kedekatan hubungan di antara mereka.
Hal ini pula untuk menjelaskan tuduhan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.
Baca juga: Wawancara Eksklusif Pengacara Brigadir J: Skenario Pembunuhan di Rumah Ferdy Sambo Disusun Rapi
"Tanpa didasari hubungan sebelumnya akan kecil kemungkinan makanya CDR itu kunci
seberapa dekat hubungan Brigadir J dengan Bapak Jenderal dan Ibu Jenderal," tutur Eka.
Berikut petikan wawancara Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domuara Damianus
Ambarita dengan Pengacara Brigadir J Eka Prasetya:
Ada dua perkara pokok yang dibicarakan publik yakni bersama-sama melakukan
pembunuhan terhadap Brigadir J atau setelah itu menghalangi, merusak, membereskan barang bukti, di mana kira-kira yang Anda sebagai pengacara menduganya?
Saya menduganya dari awal sudah dipersiapkan. Seperti laporan dari pihak keluarga bahwa
ada pengancam yang katanya skuat lama.
Itu pun saya tidak tahu siapa, katanya kalau sampai naik ke atas habis, naik ke atas ini maknanya apa saya juga tidak tahu.
Baca juga: Ajudan Ferdy Sambo yang Brewokan dan Tangan Bertato Jadi Sorotan, Ternyata Bukan Polisi Sembarangan
Tapi yang paling jelas adalah TKP rusak, berubah, CCTV yang tadinya gak ada disambar
petir tiba-tiba ada. Handphone hilang tapi katanya sudah labfor.
Yang paling penting soal kasus ini sebetulnya CDR (Call Data Record) ponsel belum ada
keterangan dari digital forensik. Tapi yang dikeluarkan video dari CCTV. Padahal CDR ini
yang menjadi sentral untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J.
Siapa yang harus diperiksa untuk mengetahui isi CDR menurut tim kuasa hukum keluarga Brigadir J?