Tim BAKA-RAYA PROJECT Mapala UI Bertolak ke Kalimantan Barat, Kampanyekan Pendakian Netral Karbon
Tim BAKA-RAYA PROJECT Mapala UI erangkat menuju Desa Rantau Malam yang merupakan titik awal pendakian ke Puncak Kakam, puncak tertinggi di Borneo.
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Mengusung kampanye #PendakianNetralKarbon, Tim BAKA-RAYA PROJECT Mapala UI mulai berangkat menuju Desa Rantau Malam, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (7/8/2022).
Tim BAKA-RAYA PROJECT Mapala UI telah bertolak dari Sekretariat Mapala UI, Kampus UI Depok untuk menempuh perjalanan lintas darat, laut, dan sungai.
Desa Rantau Malam merupakan titik awal pendakian ke Puncak Kakam, puncak tertinggi di Borneo bagian Indonesia.
Tim diperkirakan akan sampai Desa Rantau Malam pada 12 Agustus 2022 mendatang.
Perjalanan ini merupakan bagian dari rangkaian pendidikan calon anggota Mapala UI.
Tim dilepas keberangkatannya oleh Ketua Mapala UI Magkma (M-1066-UI) serta perwakilan Dewan Pembina Mapala UI Erry Riyana Hardjapamekas (M-999-UI) dan Rudi Nurcahyo (M-389-UI) di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UI (Pusgiwa) pagi ini, Minggu.
“Kegiatan ini harusnya bisa menjadi SKS (Satuan Kredit Semester) tersendiri mengingat sejalan dengan semangat Kampus Merdeka. Dengan atau tanpa pengakuan akademis ini pun, kalian para calon anggota Mapala UI patut bangga sudah sampai tahap ini. Semoga kalian menjadi pribadi yang unggul, tangguh dan bermartabat, ” ujar Erry ketika melepas keberangkatan Tim BAKA-RAYA PROJECT.
"Perhatikan selalu faktor keselamatan. Jangan malu untuk mundur demi keselamatan karena itu adalah keputusan terhormat. Namun untuk faktor penghambat lainnya jika masih bisa dihadapi, maka target utama harus terus diperjuangkan,” lanjutnya.
Rudi Nurcahyo mengungkapkan bahwa perjalanan panjang kali ini begitu spesial karena berbeda dari yang sebelumnya.
"Selain karena diselenggarakan pertama kali saat pandemi dan tentunya harus mengikuti protokol kesehatan dengan ketat, ini juga merupakan perjalanan perdana dari calon anggota Mapala UI yang tujuannya hingga ke luar pulau Jawa dan Sumatera," ujar Rudi.
Sebagai Pembina, Rudi turut merasa terharu akan hadirnya keluarga para calon anggota dalam acara pelepasan ini.
"Sungguh sebuah berkat dan kenikmatan sendiri, teman-teman calon anggota dapat dilepas dan direstui keberangkatannya oleh para orang tua," ungkap Rudi.
Seremoni pelepasan keberangkatan Tim Besar BAKA-RAYA PROJECT turut dihadiri oleh segenap orang tua dan wali calon anggota, di antaranya Yusuf, orang tua dari salah satu calon anggota.
"Saya bangga, ini pertama kalinya saya diundang sebagai orang tua untuk menghadiri pelepasan kegiatan anak saya secara resmi," ujar Yusuf.
"Kepada anak saya dan rekan-rekannya, bersahabatlah dengan alam di sana. Hormati adat istiadat dan seringlah menyapa penduduk setempat. Jangan lupa selalu perhatikan keselamatan. Jaga kredibilitas serta kekompakan sebagai calon anggota Mapala UI," lanjutnya.
"Semangat terus untuk para calon anggota, para mentor, dan pembina," pungkas Yusuf.
Seremoni pelepasan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera Mapala UI dari Ketua Mapala UI kepada calon anggota Ketua Pelaksana BAKA-RAYA PROJECT M. Raditya Anggoro Cahyono beserta mentornya, Rifqi Noor Afwan (M-1053-UI) untuk dikibarkan di Puncak Kakam.
Setelah itu seremoni ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ibu Aini, ibunda dari salah satu calon anggota Mapala UI.
"Kami sangat antusias karena akhirnya akan menempuh Perjalanan Panjang setelah 6 bulan berlatih. Hari ini adalah hari yang luar biasa dan saya bersyukur bisa menjalaninya bersama teman-teman sesama calon anggota," ujar Radit ketika ia dan Tim BAKA-RAYA PROJECT akan berangkat.
Dari Depok, tim berjumlah 27 orang menuju ke Stasiun Pasar Senen dan bergabung dengan delegasi dari Dinas Jasmani Angkatan Darat untuk kemudian menuju ke Semarang menggunakan kereta.
Setelah itu Tim akan berlayar selama kurang lebih 35 jam dari Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang menuju Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat dengan menumpang kapal Pelni KM. Lawit.
Tim harus menyebrang ke Pontianak dari Semarang lantaran tidak tersedianya jadwal kapal Jakarta-Pontianak yang sesuai dengan linimasa rencana perjalanan.
Terkait personelnya yang mengikuti kegiatan ini, Kolonel Inf Ivan yang mewakili Kepala Dinas Jasmani TNI AD Brigjen TNI Aminudin S.I.P menyampaikan bahwa TNI AD, melalui Kodam XII Tanjungpura, mendukung penuh baik dari segi akomodasi, transportasi, logistik dan lainnya.
"Begitu pula melalui Dinas Jasmani TNI AD dengan menyertakan personel untuk pendampingan,” lanjutnya.
Tiba di Pontianak, Tim Besar akan singgah semalam di Kodam XII Tanjungpura yang juga pada keesokan harinya akan menggelar upacara pelepasan untuk Tim BAKA-RAYA PROJECT sebelum Tim melanjutkan perjalanan menuju Sintang.
Selain untuk beristirahat, malam itu Tim juga berencana untuk bersilaturahmi ke sekretariat Mapala Universitas Tanjungpura.
Hal yang umum dilakukan oleh para mahasiswa pecinta alam ketika berkegiatan di luar daerah mereka, terlebih rekan-rekan Mapala Untan telah sangat membantu kelancaran persiapan yang dilakukan oleh Tim Aju BAKA-RAYA PROJECT di Pontianak.
Tim akan melanjutkan perjalanan dari Pontianak menuju pusat Kabupaten Sintang menggunakan angkutan bis & truk.
Setelah itu, perjalanan pun makin menantang, tim harus berkendara ke kabupaten sebelah yakni Melawi, tepatnya ke Kecamatan Nanga Pinoh, dengan truk untuk kemudian menyusuri Sungai Melawi menggunakan speed boat hingga ke daerah Serawai, Kab. Sintang.
"Kami yakin kebersamaan kami akan menjadi modal dalam menghadapi sulitnya tantangan di Kalimantan nanti. Tak hanya mendaki gunung, kami juga tak sabar untuk berkenalan langsung dengan masyarakat di Provinsi Seribu Sungai, yaitu Kalimantan Barat, tepatnya para penduduk di Desa Rantau Malam, Kabupaten Sintang, tempat kami mendirikan base communication dan menggelar proyek sosial," ujar Radit.
Dengan menggunakan klotok (perahu kecil khas Kalimantan), Tim kembali menerjang jalur sungai dari Serawai hingga Desa Rantau Malam, Kab. Sintang yang merupakan titik awal jalur pendakian.
Angkutan Tim serta tempat bermalam dari Kota Pontianak - Pusat Kab. Sintang - Kec. Nanga Pinoh - Kec. Serawai - Desa Rantau Malam ini seluruhnya tak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Sintang dan Kodam XII Tanjungpura.