Kasus Irjen Sambo Disebut Punya Motif Berunsur Dewasa, Seto Mulyadi: Jangan Ditonton oleh Anak
Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Motif di balik kasus tersebut masih belum diungkap.
Namun Menko Polhukam Mahfud MD menyebut bahwa motif Sambo bersifat sensitif dan hanya boleh didengar orang dewasa.
Lantas apakah anak-anak tidak boleh mendengar berita terkait Brigadir J?
Menurut Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) sekaligus Psikolog Anak, Seto Mulyadi tontonan yang aman bagi anak adalah tidak mengandung adanya unsur kekerasan.
Apa lagi, kata laki-laki yang akrab disapa Kak Seto ini menyebutkan jika salah satu karakter kepribadian yang ditanamkan pada anak adalah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Sehingga ditekankan di sekolah unsur-unsur akhlak mulia, gotong royong, kejujuran dan sebagainya. Jadi, ini yang menjadi standar dari tontonan layak anak," ungkap kak Seto saat diwawancarai Tribunnews, Kamis (11/9/2022).
Menurutnya, unsur dewasa yang ditegaskan oleh Mahfud MD harus ditangkap oleh para orangtua. Memang belum saatnya informasi itu diterima oleh anak-anak.
"Takutnya anak keliru menangkap pesan dalam pemberitaan. Dan malah mengambil nilai yang tidak baik, nanti tertangkap unsur yang diambil adalah penyelewengan, perselingkuhan dan sebagainya. Jadi memang sebaiknya itu tidak ditonton anak-anak," tegas Kak Seto lagi.
Oleh karena itu, kak Seto menyarankan pada setiap orangtua untuk menghidupkan kembali tradisi pertemuan keluarga. Bangun komunikasi aktif, mengobrol bersam dan diskusi dari hati ke hati.
Baca juga: Ketua LPSK Sebut Putri Candrawathi Ajukan Permohonan Perlindungan, Tapi Tidak Antusias
Upaya ini bisa membantu orangtua untuk memfilter hal-hal yang dianggap keliru oleh anak-anak. Apa lagi saat ini informasi yang diberitakan terkait kasus di atas masih simpang-siur.
"Mungkin wah kalau punya kekuasaan bisa menembak orang, menyuruh menembak. Atau bisa bohong, menyeleweng dan sebagainya. Ini yang oleh anak-anak ditangkap secara keliru," kata kak Seto mengingatkan kembali
Dan hal ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi karakter dari anak-anak Indonesia. Ia pun mengingatkan jika tontonan yang hanya boleh dikonsumsi orang dewasa, jangan sampai diterima oleh anak.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.