Mahfud MD Klaim Peroleh Bocoran Motif soal Kasus Brigadir J, Sebut Berbeda dari Spekulasi
Mahfud MD mengklaim memperoleh bocoran terkait motif kasus pembunuhan terhadap Brigadir J. Ia menyebut motif yang diterimanya beda dari spekulasi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim ada tiga dugaan motif terkait pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Mahfud mengaku terkait dugaan motif sehingga mengakibatkan tewasnya Brigadir J berbeda dengan spekulasi yang selama ini beredar di publik baik dari Komnas HAM, LPSK, atau senior Polri dan TNI.
"Saya dapat bocoran. Tapi kan tidak boleh saya ngatakan yang begitu-begitu (motif). Biar dikonstruksi dulu."
"Dapat hal-hal yang mungkin tidak pernah muncul di publik dari Komnas HAM, dari LPSK, dari orang-perorangan, dari senior Polri, (senior) tentara dan sebagainya," katanya pada Satu Meja di YouTube Kompas TV pada Rabu (10/8/2022) malam.
Selain itu, Mahfud MD juga mengaku bertemu dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri resepsi pernikahan putri dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Kenapa ART Ferdy Sambo Ikut Terseret Pembunuhan Brigadir J ? Ini Peran dan Alasan Jadi Tersangka
Pada pertemuan itu, Mahfud mengatakan dirinya berkoordinasi dengan Listyo Sigit terkait kasus tewasnya Brigadir J.
"Ketika Anies mantu, saya datang dia (Jenderal Listyo) datang. Lalu duduk berdua. Gimana ini, koordinasi di situ," tuturnya.
Lebih lanjut, Mahfud MD menyampaikan spekulasi motif yang beredar di masyarakat terkait kasus ini yang sebelumnya dirinya sebut hanya berlaku dikonsumsi oleh orang dewasa.
Pertama yaitu adanya pelecehan seksual.
"Pelecehan itu apa sih. Apakah membuka baju atau apa? Itu kan untuk orang dewasa," jelasnya.
Kemudian motif kedua adalah perselingkuhan empat segi.
Baca juga: Beredar Foto Putri Candrawathi dengan 3 Ajudan Ferdy Sambo, Tersenyum Pegang Tangan Brigadir J
Terakhir, katanya, adalah motif pemerkosaan sehingga Brigadir J ditembak.
"Itu kan sensitif," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Hanya saja, Mahfud meminta agar masyarakat bersabar terkait motif sebenarnya yang akan diumumkan oleh Polri dan dibuka di pengadilan.