Oase Kabinet Indonesia Maju: Literasi Digital jadi Benteng Pertahanan Hadapi Bahaya Arus Informasi
Ketua Umum OASE Kabinet Indonesia Maju Tri Siswati mengatakan setiap orang harus belajar bertanggung jawab dalam mengakses informasi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum OASE Kabinet Indonesia Maju Tri Siswati mengatakan saat ini teknologi informasi menjadi kebutuhan masyarakat.
Meski begitu, Tri mengatakan setiap orang harus belajar bertanggung jawab dalam mengakses informasi.
"Salah satu yang menjadi penyebab rusaknya generasi muda, ialah arus informasi yang datang begitu cepat sampai ke masing-masing orang dalam 24 jam," ujar Tri melalui keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022).
"Tidak ada lagi batas-batas dimana informasi yang waktunya langsung bisa diserap berbagai pihak," tambah Tri.
Baca juga: Event Literasi Indonesia Makin Cakap Digital di JIS Ditargetkan Diikuti 75 Ribu Orang
Hal tersebut diungkapkan oleh Tri dalam kegiatan literasi digital yang digelar Kemenkominfo, GNLD Siberkreasi dan Oase Kabinet Indonesia Maju di Aula Gedung Mapalus, Manado, Sulawesi Utara.
Tri menilai literasi digital menjadi benteng pertahanan untuk terhindar dari bahaya arus informasi.
"Pesatnya kemajuan teknologi di segala bidang telah menjadi bagian dari kehidupan kita semua. Sebagai benteng pertahanan untuk terhindar dari bahaya arus informasi, yakni melalui literasi digital," ucap Tri.
Di kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan masyarakat dituntut untuk melek digital.
Baca juga: OASE-KIM dan BNN Gelar Sosialisasi Anti-Narkoba dan Literasi Digital
Langkah ini diperlukan agar mampu menciptakan ruang digital yang positif dan bijak.
"Digital ini tidak hanya persoalan hak kita untuk bisa memanfaatkan ruang
digital tetapi juga bagaimana kita memanfaatkan ruang digital dengan bijak," kata Steven.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang dilakukan oleh
Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021, saat ini Indonesia masih menduduki kategori sedang dalam hal kapasitas literasi digital dengan nilai angka sebesar 3.49 dari 5.00.