Kapan Masyarakat Umum Dapatkan Booster Kedua? Berikut Penjelasan Jubir Kemenkes
Jubir Kemenkes menyebutkan jika pemerintah saat ini sedang fokus pada percepatan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster pertama.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah memberikan vaksin booster Covid-19 yang kedua atau dosis keempat kepada tenaga kesehatan.
Lantas bagaimana dengan kelompok berisiko lainnya berserta masyarakat umum?
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Jubir Kemenkes) Muhammad Syahril menyebutkan jika pemerintah saat ini sedang fokus pada percepatan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster pertama.
Hal ini dikarenakan angka cakupan vaksin booster pertama masih belum mencapai target.
“Saat ini pemerintah sedang fokus ke booster satu untuk masyarakat Indonesia. Karena capaian (booster) kiga baru 28 persen dari target minimal 50 persen. Kalau bisa, syukur sampai 70 persen,” ungkapnya pada konferensi virtual, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Kemenkes Didesak Segera Laksanakan Vaksinasi Booster untuk Remaja Usia 16-18 Tahun
Saat ini tenaga kesehatan memang telah dimulai kedua atau dosis keempat.
Pengadaan booster kedua dikarenakan adanya peningkatan kasus dengan sub varian baru.
Keberadaan vaksin Covid-19 dosis keempat bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada yang prioritas berisiko tinggi.
Khususnya saat ini adalah pada tenaga kesehatan.
Sedangkan untuk kelompok berisiko tinggi yang lain termasuk pelayanan publik, Syahril mengatakan untuk menunggu terlebih dahulu.
Begitu pun pada kelompok lanjut usia dan kelompok yang memiliki komorbid
Terkait hal ini, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebutkan jika saat ini pemberian vaksin booster kedua memang diutamakan untuk nakes.
“Karena kemarin kita melihat beberapa nakes wafat. Ada kekhawatiran nakes banyak bertumbangan lagi. Kita tidak mau kehilangan nakes yang semakin terbatas jumlahnya,” papar Pandu pada acara yang sama.
Ia pun menambahkan jika bukan berarti kelompok lain tidaklah penting.
Namun nakes saat ini menjadi prioritas yang utama.
Pemerintah menurut Pandu bisa memikirkan prioritas berikutnya jika dua hal sudah terjadi.
Pertama, cakupan vaksinasi booster pertama telah tinggi.
Kedua, cakupan booster kedua untuk kelompok nakes sudah selesai.
“Kita ingin melindungi semuanya, tahapan inilah yang selama ini kita pakai sebagai strategi vaksin Indonesia. Dan strategi memberikan dampak cukup signifikan dalam pengendalian pandemi,” pungkasnya.