Raih Penghargaan Bakti Koperasi dan UKM 2022, Kabupaten Trenggalek Akan Terus Dorong UMKM Naik Kelas
Berbagai upaya dilakukan Pemkab Trenggalek dalam mendorong pengembangan UMKM di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak atas jasa bakti koperasi dan UKM tahun 2022, termasuk kepada pejabat negara, yang salah satunya adalah Bupati Trenggalek, Jawa Timur. Penghargaan diberikan pada hari Jumat (12/8/2022) di Cihampelas Walk, Kota Bandung.
Penghargaan ini dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM RI. Baginya, penghargaan yang diraih Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ini untuk apresiasi seluruh pelaku UMKM, utamanya di Trenggalek.
"Saat pandemi 2019, investasi sektor UMKM Trenggalek naik tiga kali lipat dan kami berhasil memiliki 5000 pengusaha perempuan setiap tahunnya dan tahun lalu bahkan melebihi dari target. Hari ini penyaluran bantuan UMKM dan kredit UMKM saja sudah begitu luar biasa. Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada UMKM yang terus percaya bahwa ekonomi bisa kami perjuangkan sendiri enggak peduli di luar terjadi krisis atau apapun. Intinya, penghargaan ini buat warga Trenggalek," katanya.
Nur Arifin menyebut, upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Trenggalek dalam pemulihan ekonomi pascapandemi pertama-tama meliputi adanya bantuan pelaku usaha mikro (BPUM) dengan mendata seluruh pelaku UMKM.
"Kami memang menjemput bola perizinan untuk UMKM sehingga mereka semua bisa terdaftar agar ketika pemerintah memberikan bantuan bisa merata ke seluruh UMKM dan membantu percepatan pemulihan ekonomi," ujarnya.
Upaya kedua, lanjutnya, Pemkab Trenggalek fokus pada UMKM yang memiliki multiplayer effect pada sektor lain, contohnya ketika menyentuh UMKM perempuan, maka para ibu itu mendapat penghasilan, maka nanti anak-anaknya sekolah terjamin dan kualitas di rumahnya pun terjamin.
"Kami dorong 5000 pengusaha perempuan dan itu ternyata memiliki efek, tak hanya ekonomi melainkan kualitas kesehatan pendidikan yang semakin baik," katanya seraya menyebut pelaku UMKM yang sudah berizin di Trenggalek sebanyak 144 ribu dari total penduduk usia dewasa 490 ribu alias 50 persennya pelaku UMKM.
"Semoga UMKM di Trenggalek bisa makin naik kelas dan meningkat usahanya, serta sebagai fundamental memastikan ekonomi aman sebagaimana disampaikan pak Menteri Koperasi dan UKM juga gubernur untuk transaksi antarpemerintah diperkuat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki meluncurkan program SKOPI dan ISSMEI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi inflasi dunia.
Ia juga mengajak konsumsi masyarakat harus diperkuat, salahsatunya dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong masyarakat Indonesia untuk membeli produk UMKM.
"Mari persiapkan pangan agar stabil, termasuk memproduksi kacang koro karena lebih produktif, seperti untuk tahu dan tempe yang sejauh ini kurang inovatif. Data yang kami miliki, UMKM ini harus diperkuat, karena Indonesia masih di angka 3,18 persen dan minimal untuk menjadi negara maju minimal ada di angka 4 persen," ucapnya.
"Sekarang negara maju itu sudah di angka 10-14 persen pelaku UMKM-nya. Jadi, kami harus ubah pendekatan dengan menyiapkan UMKM berkelas semisal inkubasi terintegrasi dengan pembiayaan dan pasar, agar tak lagi sebatas pelatihan semata," tutup Menteri Teten. (*)