IFEX 2022: Dongkrak Perkembangan dan Potensi Pasar Baru Industri Furnitur dan Kerajinan Indonesia
Pameran IFEX 2022 diikuti oleh lebih dari 250 peserta pameran dan mencatatkan 3.500 buyers teregistrasi.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022 kembali terselenggara secara offline, setelah sebelumnya sempat absen.
Seperti diketahui IFEX 2022 merupakan pameran industri terbesar yang rutin diselenggarakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan Dyandra Promosindo.
Tahun ini IFEX kembali hadir secara langsung bagi buyers dan visitors internasional.
Penyelenggaraan IFEX 2022 terbukti membawa efek positif sangat besar terhadap industri furnitur dan kerajinan Indonesia, sehingga pasar furnitur dan kerajinan Indonesia bisa terus berkembang.
Di tengah pandemi, industri ini masih bisa menunjukkan performa yang cukup baik.
Industri furnitur dan kerajinan Indonesia memiliki peran penting bagi pertumbuhan perekonomian.
“Saya optimis bahwa pulihnya belanja masyarakat akhir-akhir ini akan mendukung peningkatan penjualan furnitur, baik untuk tujuan ekspor maupun konsumsi domestik. Optimisme ini cukup beralasan mengingat kinerja ekspor industri furniture pada tahun 2021 mencapai nilai USD2,5 miliar,” ujar Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam sambutan saat membuka pameran terbesar furnitur dan kerajinan di Indonesia, Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022, Kamis (18/8/2022) di Jakarta.
Baca juga: Transaksi Pameran Mebel dan Kerajinan IFEX 2022 Ditargetkan Capai 150 Juta Dolar AS
Ia menyatakan bahwa pertumbuhan konsumsi furnitur global juga semestinya menjadi momentum dan peluang bagi industri furnitur dan kerajinan dalam negeri untuk meningkatkan kinerjanya.
Berdasarkan hasil kajian Centre for Industrial Studies (CSIL), konsumsi furnitur global pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh sebesar 3,9 persen.
Hasil studi CSIL ini diperkuat oleh Consumer Market Outlook yang dikeluarkan oleh Statista yang memperkirakan pendapatan industri furnitur global akan terus meningkat secara konsisten dari USD1,3 Triliun pada tahun 2020 ke USD1,6 Triliun pada tahun 2025.
“Secara lugas dan jelas kita dapat menangkap adanya optimisme global terhadap industri furnitur. Karena itu, industri furnitur dalam negeri kita tidak boleh kalah dan harus segera menangkap peluang ini,” tegas Agus Gumiwang.
Ia menyatakan aksi afirmatif pemerintah untuk mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri juga mesti menjadi momentum bagi industri furnitur dan kerajinan untuk meningkatkan kinerja dan penyerapan produknya
Pada kesempatan yang sama, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, menyatakan penyelenggaraan pameran IFEX merupakan upaya HIMKI untuk menunjukkan kualitas produk-produk furnitur dan kerajinan Indonesia ke publik.
Ia menyatakan di tengah kondisi pandemi, industri mebel dan kerajinan masih menunjukkan kinerja yang cukup bagus.
Baca juga: IFEX 2022: Peluang Industri Furnitur & Kerajinan Target Pasar Potensial Baru