Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Pertama Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Pemerintah Diminta Lakukan Ini

Upaya kesehatan menyeluruh diperlukan menghentikan penularan cacar monyet mulai dari tenaga kesehatan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
zoom-in Pasien Pertama Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Pemerintah Diminta Lakukan Ini
freepik
(ilustrasi) Merespons ditemukannya satu kasus terkonfirmasi positif monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Merespons ditemukannya satu kasus terkonfirmasi positif monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, ada beberapa hal yang perlu disiapkan.

Pemerintah perlu mempersiapkan vaksinasi cacar monyet.

Hal itu diungkap Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.

Baca juga: Kasus Penyakit Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Ini Imbauan Satgas Monkeypox IDI

Tak bisa dipungkiri bahwa ketersediaan vaksin cacar monyet di dunia saat ini masih terbatas.

WHO bahkan menegaskan, mereka khawatir bahwa ketimpangan pemerataan vaksin yang pernah terjadi untuk Covid-19 akan terjadi lagi pada pengendalian cacar monyet ini. 

"Karena itu baik jika di Indonesia segera mengadakan vaksin di lapangan untuk yang membutuhkan," ujar Prof Tjandra, Sabtu (20/8/2022).

Berita Rekomendasi

Pemerintah perlu juga mengamati dengan saksama perkembangan kasus monkeypox ini sesudah adanya laporan kasus pertama ini.

"Karena angka kasus cacar monyet di dunia terus naik dengan peningkatan 20 persen seminggu," kata dia.

Upaya kesehatan menyeluruh diperlukan menghentikan penularan cacar monyet mulai dari tenaga kesehatan hingga masyarakat.

Baca juga: WHO Belum Beri Rekomendasi Vaksin Massal Bagi Penyakit Cacar Monyet

Mulai dari, penelusuran kasus yang ketat, membentuk komunikasi risiko yang baik, keterlibatan aktif masyarakat, ada upaya penurunan risiko atau risk reduction measures termasuk vaksinasi. 

"Kita tentu berharap agar di negara kita setidaknya ke enam upaya kesehatan ini dapat dilakukan dengan maksimal," imbuhnya 

Diketahui, WHO sudah memberi penamaan baru untuk clade/galur/jenis cacar monyet. Yang dulu dikenal sebagai clade Congo Basin atau Afrika Tengan kini disebut sebagai clade I, dan yang clade/galur Afrika Barat disebut clade II.

Baca juga: Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia Hanya Gejala Ringan: Jalani Isolasi Mandiri

Sesuai data resmi WHO sampai 17 Agustus 2022 maka sudah ada lebih dari 35.000 kasus cacar monyet dari 92 negara di dunia dan ini belum termasuk Indonesia.

Sementara, sudah ada 12 kematian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas