Keputusan Menaikkan Harga BBM Harus Hati-hati, Jokowi Minta Menteri Kalkulasikan Dampak Kenaikan BBM
Jokowi meminta menterinya melakukan kalkulasi, jangan sampai kenaikan BBM justru menurunkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Luhut mengatakan, Presiden Jokowi sudah mengeluarkan berbagai indikasi untuk memberikan bantalan subsidi BBM untuk menjaga daya beli masyarakat yang kurang mampu.
Namun Presiden mengatakan tidak mungkin subsidi tersebut terus ditambah dan dipertahankan.
"Presiden sudah indikasikan, tidak mungkin kita pertahankan terus. Kita ini harga BBM paling murah sekawasan ini, kita jauh lebih murah dari yang lain. Itu (subsidi BBM) terlalu besar kepada APBN kita," jelasnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan tahun depan anggaran subsidi akan diturunkan jauh di bawah anggaran subsidi energi dan kompensasi saat ini yang sebesar Rp 502 triliun.
Misalnya saja dengan pengalihan kendaraan dari berbasis BBM menjadi kendaraan listrik, hingga penggunaan bensin campuran dari kelapa sawit B40.
"Karena kemarin subsidi kita Rp 502 triliun, kita harap bisa ditekan ke bawah. Bisa dengan pengurangan mobil BBM dan beralih ke listrik, dan B40," ujarnya.
Berharap Presiden Tak Menaikkan Harga BBM
Sementara itu Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto menyebut pemerintah super tega bila menaikkan harga BBM bersubsidi dalam kondisi seperti ini.
Menurutnya dalam masa pemulihan ekonomi nasional seperti sekarang pemerintah harusnya memperbanyak insentif bagi masyarakat kecil, bukan malah membebani dengan menaikkan harga BBM.
Hal tersebut justru akan menyebabkan terjadinya inflasi.
"Karena itu PKS minta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menaikkan harga BBM bersubsidi sekarang. Alasan dan waktunya belum tepat. Ini hanya akan membuat masyarakat makin menderita setelah dua tahun lebih terdampak Covid-19," kata Wakil Ketua Fraksi PKS ini, dalam keterangan yang diterima Selasa (23/8/2022).
Mulyanto minta Presiden Jokowi memperhatikan kondisi riil masyarakat.
Menurutnya, sebagai presiden yang dicitrakan peduli pada kepentingan rakyat maka Jokowi harus berani membuat keputusan yang tegas tentang harga BBM ini.
Baca juga: Pemerintah Diminta Tidak Naikkan Harga BBM Subsidi, Tapi Harus Fokus Pembatasan Pembelian
Apalagi APBN tahun 2022 disebut surplus selama beberapa bulan belakangan.