Wawancara Eksklusif dengan Komjen (Purn) Susno Duadji: Kekuasaan Ferdy Sambo Tentukan Karier Polisi
Eks Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duadji mengakui Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memiliki wewenang yang luar biasa.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ya karena fungsinya tugas dan tanggung jawabnya dia dekat sama Kapolri, kedua karena dia ikut di dalam segala hal termasuk promosi.
Makanya jaringannya makin lama makin luas jadi jabatan ini jabatan strategis makanya harus dipegang oleh orang yang amanah punya integritas.
Baca juga: Usulan Politisi Demokrat agar Kapolri Dinonaktifkan Berbuah Kritik: Sangat Emosional dan Subjektif
Kalau tidak amanah, tidak punya integritas nanti dia sebagaimana dikatakan Pak Mahfud yang bintangnya bukan dua lagi tapi bintang lima. Artinya power yang ada dia selewengkan.
Banyak beredar dokumen-dokumen ada yang judulnya kaisar Ferdy Sambo dan konsorsium 303 kemudian dibalas lagi dengan dokumen yang menyangkut Kabareskrim yang sekarang Pak Komjen Agus. Bagaimana tanggapannya?
Ya ini kasus ini kan kasus yang paling-paling menarik perhatian masyarakat se-Indonesia mengapa karena kasus ini kan sesuatu yang tidak terbayangkan dan tidak mungkin terjadi seorang jenderal membunuh orang yang paling dekat.
Mengapa saya katakan paling dekat karena dalam kedinasan dialah (Brigadir J) yang awal dialah yang menyiapkan segala macam keperluan dalam hal di luar dinas dia merekat di rumah tangga.
Mungkin dia ambilkan sepatu ambilkan apapun yang sangat dekat ya tapi dibunuh dan ini kan aneh rasanya nggak mungkin namun terjadi sehingga perhatian seluruh Indonesia ke sini, lebih aneh lagi dan lebih enggak masuk akal lagi jenderal ini tidak bertanggung jawab.
Tidak seperti kesatria, ya dia lemparkan tanggung jawab ini kepada pembantunya juga pangkat terendah disuruh ngaku ini kemudian dia mencoba menjadi sutradara merancang cerita seolah-olah terjadi tembak menembak dengan alasan karena si korban Brigadir Josua Hutabarat ini mengganggu istrinya.
Sebagai seorang reserse senior bagaimana Anda melihat fenomena yang terjadi ini?
Sudah satu setengah bulan dari tanggal 8 Juli sampai hari ini kalau saya melihat ini banyaklah yang bonceng, baik dari dalam maupun dari luar skenario.
Mungkin karena jenderal ini sebagai yang mengkoordinir satgassus sehingga dikaitkan perjudian, narkoba, penyelundupan minyak dan lain-lain.
Nah isu ini bisa saja untuk menggoyang pejabat untuk digeser, buat yang bintang tiga kan ada kesempatan, bintang satu baik ke bintang dua dan bisa juga ada benarnya ini dimanfaatkan untuk menjatuhkan yang di atas.
DPR Akan Panggil Kapolri
Di tempat lain, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menampik jika DPR disebut diam terkait kasus penembakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.