Hasil Survei ASI: Rekam Jejak dan Agama Dominan Pengaruhi Pemilih Pilih Capres-Cawapres 2024
Pada urutan kedua teratas, pemilih juga melihat dari agama (68,8 persen) sosok, dan gender (49,8 persen).
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil survei terbarunya pada Rabu (31/8/2022).
Berdasarkan hasil survei soal preferensi pemilih menentukan presiden dan wakil presiden, sebanyak 76,6 persen mempertimbangkan rekam jejak tokoh.
Pada urutan kedua teratas, pemilih juga melihat dari agama (68,8 persen) sosok, dan gender (49,8 persen).
Kemudian disusul pertimbangan soal usia (47,5 persen), asal daerah (30,9 persen) dan suku (22,7 persen).
"Terkait latar belakang kandidat presiden dan wakil presiden yang paling mempengaruhi pilihan tertuju pada rekam jejak 76,6 persen; agama 68,8 persen; dan gender 49,8 persen," kata Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an dalam paparan hasil surveinya, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Direstui Jokowi, Relawan Umumkan Capres dan Cawapres Hasil Musra
Adapun terkait tokoh - tokoh yang paling mempengaruhi dalam memilih capres dan cawapres, tertuju pada tokoh politik (29,1 persen), tokoh agama (27 persen). Disusul tokoh masyarakat (15,2 persen), artis atau influencer (14,5 persen) dosen atau guru (5 persen), orang tua (2,2 persen), dan 7 persen sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.
"Tokoh-tokoh yang paling mempengaruhi dalam memilih capres-cawapres tertuju pada tokoh politik 29,1 persen; tokoh agama 27 persen," ucapnya.
Sebagai informasi, survei ini dilaksanakan pada tanggal 12-18 Agustus 2022 di 34 provinsi Indonesia dengan melibatkan 1.200 responden.
Metode penarikan sampel menggunakan Multistage Random Sampling. Survei menggunakan telesurvei yakni responden diwawancarai lewat kontak telepon menggunakan kuesioner. Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.