Anies Baswedan Masuk 5 Besar Capres di Musra, Relawan: Ada Potensi Raup Suara Pendukung Jokowi
Nama Anies Baswedan masuk jajaran lima besar calon presiden (capres) pilihan Musyawarah Rakyat (Musra) I Jawa Barat. Ini tanggapan relawan.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Konfederasi Relawan Anies (KoReAn), Muhammad Ramli Rahim memberi tanggapan setelah nama Anies Baswedan masuk jajaran lima besar calon presiden (capres) pilihan Musyawarah Rakyat (Musra) I yang diselenggarakan di Jawa Barat, Minggu (28/8/2022) lalu.
Diketahui, Musra adalah forum yang digelar relawan Jokowi untuk menjaring nama-nama potensial capres cawapres dari masyarakat.
Hasil Musra Jawa Barat menempatkan Anies Baswedan di posisi kelima.
Ramli menilai, hasil Musra I Jawa Barat mengejutkan dan menunjukkan Anies Baswedan sudah diterima baik oleh para pendukung Jokowi.
"Masuknya Anies dalam 5 besar Musra Pendukung Jokowi di Jawa Barat sungguh mengejutkan dan ini menunjukkan bahwa Anies sudah diterima baik bahkan oleh mereka yang dulu berseberangan dengan Anies karena mendukung Jokowi," ungkapnya kepada Tribunnews, Jumat (2/9/2022).
"Padahal seperti yang kita ketahui selama ini, Anies Baswedan adalah prototipe berbeda dari Jokowi," imbuhnya.
Baca juga: Jabatan Anies Baswedan Habis Oktober 2022, DPRD DKI Gelar Rapat Paripurna Pemberhentian Bulan Depan
Relawan Anies Dapat Amunisi
Lebih lanjut Ramli mengungkapkan hasil Musra I Jawa Barat menjadi kabar baik bagi para relawan.
"(Kami) dapat 'amunisi' suara dari pendukung Jokowi yang mendukung Anies Baswedan."
"Sehingga membuka potensi dukungan dari pendukung Jokowi di Jawa Barat lebih besar lagi untuk Anies Baswedan," ungkapnya.
Ramli mengakui hasil Musra Jawa Barat ini menjadi momentum bagi relawan Anies Baswedan untuk mulai mendekati pendukung Jokowi.
"Sekaligus memperkuat bahwa istilah cebi dan kampri sudah tak relevan lagi," ungkapnya.
Menurut Ramli, narasi merangkul dan tidak memukul harus terus digaungkan relawan Anies Baswedan.
"Memperbanyak kawan dan meminimalisir lawan. Satu musuh terlalu banyak. Seribu kawan terlalu sedikit," pungkasnya.