Skenario Ferdy Sambo dalam Kasus Brigadir J, Edit CCTV hingga Seret Sejumlah Perwira Polisi
Untuk menghilangkan jejak Brigadir J tewas dibunuh, Ferdy Sambo membuat sederet skenario. Apa saja skenario Ferdy Sambo?
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Ketika mencoba bertanya pada Brigadir J mengenai apa yang terjadi, Bharada E justru ditembak.
"Setelah mendengar teriakan yang menyebut namanya, dia turun, dia lihat saudara Brigadir J. Kemudian, dia bertanya dengan bahasa, suara yang lebih kuat karena kaget (mendengar teriakan). 'Ada apa ini?'."
"Dia kemudian menyaksikan saudara Brigadir J mengarahkan senjata ke dia dan menembak," urai Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengulangi kronologi yang disampaikan Bharada E, dalam tayangan di YouTube metrotvnews, yang dikutip Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).
Namun, hasil pemeriksaan timsus menemukan bahwa kisah baku tembak itu adalah rekayasa Ferdy Sambo.
Menggunakan senjata Brigadir J, Ferdy Sambo menembak dinding rumah untuk menimbulkan kesan seolah terjadi baku tembak antara almarhum dan Bharada E.
"Untuk membuat seolah terjadi tembak menembak, saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik saudara J ke dinding berkali-kali," urai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers penetapan Ferdy Sambo sebagai tersangka, Selasa (9/8/2022).
3. Laporan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi
Baca juga: Ferdy Sambo dan Bharada E Kekeh Pertahankan Keterangan Masing-masing soal Adegan Menembak Brigadir J
Awal kasus Brigadir J muncul, Polri mengungkapkan pemicu yang menyebabkan terjadinya penembakan terhadap almarhum.
Menurut Brigjen Ahmad Ramadhan, ada upaya pelecehan seksual Brigadir J pada Putri Candrawathi sebelum penembakan terjadi.
Bahkan, kata Ramadhan, Brigadir J menodongkan senjata ke kepala istri Ferdy Sambo itu.
“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” ujar dia, Senin (11/7/2022), dikutip dari Kompas.com.
Namun, polisi menghentikan penyidikan terkait dugaan pelecehan tersebut lantaran tidak ditemukan adanya unsur pidana dalam laporan yang dilayangkan Putri Candrawathi.
Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, memastikan tidak ada pelecehan seksual pada Putri Candrawathi lantaran Brigadir J berada di pekarangan rumah sebelum dieksekusi.
Semua saksi, kata Agus, melihat Brigadir J tidak masuk ke dalam rumah ketika mengantar Putri Candrawathi ke rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.