Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Survei LSI: Persepsi Negatif Terhadap Kondisi Ekonomi Banyak Berkurang Selama 6 Bulan Terakhir

Berdasarkan hasil survei LSI pada 13-21 Agustus 2022, sebanyak 26% responden menilai kondisi ekonomi secara umum positif.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hasil Survei LSI: Persepsi Negatif Terhadap Kondisi Ekonomi Banyak Berkurang Selama 6 Bulan Terakhir
Tangkapan Layar: Kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam Rilis Survei Nasional LSI: "Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024" pada Minggu (4/9/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengungkapkan hasil temuan pihaknya yang menyatakan bahwa secara umum persepsi negatif terhadap ekonomi nasional cukup banyak berkurang selama enam bulan terakhir.

Djayadi Hanan mengungkapkan berdasarkan survei yang dilaksanakan pada 13 sampai 21 Agustus 2022 atau sebelum kenaikan harga BBM tersebut, sebanyak 26 persen responden menilai kondisi ekonomi secara umum positif.

Sedangkan sebanyak 27% responden memandang kondisi ekonomi nasional secara umum negatif.

Selain itu, kata dia, sebanyak 46% responden memandang kondisi ekonomi nasional secara umum biasa-biasa saja.

Sementara itu, kata dia, apabila dilihat trennya maka secara umum persepsi positif terhadap kondisi ekonomi nasional cenderung stagnan.

Baca juga: Harga BBM Naik, PO Murni Jaya dan Sumber Alam Naikkan Harga Tiket, Simak Tarif Baru dan Rutenya

Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Survei Nasional LSI: "Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024" di kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Minggu (4/9/2022).

Berita Rekomendasi

"Tapi kalau kita lihat dari persepsi negatif terhadap ekonomi nasional itu ada penurunan. Jadi sebetulnya meski yang menyatakan ekonomi kita positif itu tidak berubah dibanding 3 atau 6 bulan lalu, tapi yang merasa tren ekonomi negatif itu cukup banyak berkurang selama 6 bulan terakhir," kata Djayadi Hanan.

Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pemerintah Dinilai Hanya Peduli dengan Proyek Kereta Cepat dan IKN

Dari populasi tersebut dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1.220 responden.

Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).

Petugas mengisikan BBM jenis Pertalite di SPBU Jalan Bandung, Kota Malang, Jawa Timur, usai Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (3/9/2022) siang. SPBU Jalan Bandung, Kota Malang, sempat menghentikan beberapa saat penjualanya sebelum Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM yakni BBM jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. SURYA/PURWANTO
Petugas mengisikan BBM jenis Pertalite di SPBU Jalan Bandung, Kota Malang, Jawa Timur, usai Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu (3/9/2022) siang. SPBU Jalan Bandung, Kota Malang, sempat menghentikan beberapa saat penjualanya sebelum Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM. Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM yakni BBM jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB. SURYA/PURWANTO (SURYA/PURWANTO)

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas