Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Suharso Monoarfa Hadiri Bimtek DPRD PPP: Sempat Diusir dan Dilempari Botol Minuman Oleh Kader

Kehadiran Suharso ke acara tersebut sempat ditolak oleh peserta Bimtek PPP. Bahkan ada yang melempar botol plastik dan sempat melayang di area itu

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa tiba-tiba hadiri acara bimbingan teknis (bimtek) DPRD fraksi PPP seluruh Indonesia yang bertempat di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

Dalam sebuah video yang diterima Tribunnews.com, Suharso datang mengenakan pakaian seragam berwarna hijau dengan lambang PPP di saku sebelah kiri.

Kehadiran Suharso ke acara tersebut sempat ditolak oleh peserta Bimtek PPP.

Bahkan ada yang melempar botol plastik dan sempat melayang di area tersebut.

Di video itu juga terdengar suara penolakan terhadap kehadiran Suharso.

"Keluar-keluar kita mau Bimtek," kata seorang kader dalam video.

Meski terdengar suara penolakan, Suharso tetap di atas panggung arena workshop.

Berita Rekomendasi

Ia pun dikelilingi sejumlah kader PPP.

Lantunan sholawat pun berkumandang dari kader PPP yang mengelilingi Suharso.

Suasana juga terlihat lebih kondusif saat para kader melantunkan sholawat.

Menurut sumber di jajaran elite PPP, Suharso memaksa masuk ke dalam acara tersebut.

Sumber itu juga menyebut, Suharso sempat diusir dan bahkan dilempari botol saat masuk ke area Bimtek.

"Memaksa datang ke acara, Suharso Monoarfa diusir dari lokasi Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi PPP se-Indonesia di Redtop Hotel Jakarta Pusat. Peserta juga sempat melempari botol ke arah Suharso," kata sumber tersebut.

Bahkan, Suharso disebut membawa sejumlah pengawal untuk mengawal saat datang ke area workshop.

"Kabarnya bawa preman untuk ngawal," lanjut sumber itu.

Sementara itu, dalam video tersebut Suharso sempat memberikan orasi singkat.

Menteri PPN/Bappenas ini menegaskan bahwa dirinya masih sebagai ketua umum PPP.

"Saya masih ketua umum," tegasnya.

Elite PPP Pastikan Masih Tetap Satu Komando

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar acara bimbingan teknis (Bimtek) DPRD fraksi PPP seluruh Indonesia yang bertempat di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022) malam.

Tercatat sebanyak 905 peserta menghadiri acara Bimtek.

Baidowi memastikan seluruh anggota Fraksi PPP di seluruh Indonesia tetap dalam satu komando.

“Kita pastikan anggota fraksi PPP seluruh Indonesia tetap satu komando,” ujar Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi dalam sambutannya.

Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara menambahkan acara ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan fraksi PPP DPR RI setiap tahun, dalam rangka memperdalam tugas dan fungsi kedewanan di wilayah masing - masing.

Baca juga: Suharso Monoarfa Minta Tak Bawa-bawa Nama Presiden Jokowi di Konflik Internal PPP  

“Ini kegiatan rutin yang dilakukan fraksi PPP DPR RI setiap tahun kita mengundang seluruh anggota fraksi untuk memperdalam terkait tugas - tugas fungsi kedewanan yang melekat pada teman - teman yang tentu disesuaikan dengan kondisi di wilayah masing-masing,” kata Amir.

Ia mengatakan acara yang berlangsung pada 5-7 September 2022 akan diisi oleh narasumber yang berkaitan dengan kepemimpinan daerah.

Di antaranya Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Narsum hampir seluruh komponen, mendagri, KPK, Menteri Keuangan yang terkait dengan kepemimpinan daerah untuk memberikan materi,” ungkapnya.

Baca juga: Suharso Monoarfa Tolak Mukernas Serang: Saya Masih Ketua Umum PPP

Muhamad Mardiono Jadi Plt Ketua Umum PPP

Muhammad Mardiono diamanahkan sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa.

Hal itu keputusan Rapat Pengurus Harian DPP PPP, usai Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketua Umum PPP oleh para Majelis dan Mahkamah Partai dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang bertema “Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024.”

“Saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt Ketua Umum PPP."

"Atas dukungan dan doa para kiai yang ada di majelis ini, Bismillah saya akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024,” ujar Muhammad Mardiono, usai Rakernas di Ballroom Swiss-Belinn, Serang, Banten, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Dinamika Internal Jadi Alasan Muhamad Mardiono Tak Hadiri Workshop Nasional PPP

Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP KH Mustofa Aqil Siradj menyebut keputusan ini diambil atas usulan berbagai pihak.

Dia pun berharap keputusannya bisa bermanfaat dan lebih baik untuk partai.

“Kami tidak bisa menahan gejolak protes, suara, dan usulan dari berbagai pihak. Tidak kurang dari 10 kali pertemuan kami adakan untuk menanggapi gejolak ini. Keputusan ini semata-mata merespon kiai dan berbagai pihak,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Kehormatan PPP KH Zarkasih Nur mengaku tidak ada kebencian terhadap pemimpin yang lalu (Suharso).

Ke depannya, dia menyebut kepemimpinan partai akan dilakukan dengan penuh kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang.

Sehingga, bangsa Indonesia bisa lebih makmur, sejahtera, dan menjadi umat yang Rahmatan Lil Alamin.

Baca juga: Tak Ingin Ada Dualisme, Sekjen PPP: Kami Yakin Bang Suharso dan Pak Mardiono Bisa Selesaikan Ini

“Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan. Tetapi dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP,” ujarnya.

Adapun Rakernas kali ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, pengurus harian DPP PPP, serta Ketua dan Sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.

Kemudian, Anggota DPR RI Fraksi PPP M Amir Uskara dan Achmad Baidowi, serta Ketua Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Habib Farhan Hasan Al Amri.

Sebagai informasi, sebelumnya para Majelis Partai telah dua kali mengirimkan surat kepada Suharso dan memintanya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP.

Namun, Suharso tidak kunjung meresponnya.

Terdapat juga rentetan aksi yang meminta Suharso untuk mundur dari jabatannya oleh berbagai elemen seperti; santri, kader PPP, hingga para pecinta kiai.

Aksi tersebut merupakan buntut dari ucapannya terkait “amplop kiai” dan hal lainnya yang dinilai tidak sesuai dengan AD/ART partai.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas