Temui Pengunjuk Rasa, Komnas HAM Tegaskan Sudah Lakukan Investigasi Kasus Mutilasi di Mimika Papua
Komnas HAM menemui Front Mahasiswa Papua Peduli Korban Kekerasan yang menggelar aksi di depan kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manuisa (Komnas HAM) menemui Front Mahasiswa Papua Peduli Korban Kekerasan yang menggelar aksi di depan kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).
Pertemuan itu dilakukan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, didampingi sejumlah staf dan petugas kepolisian.
Taufan mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi terkait kasus mutilasi di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua.
"Tim Komnas HAM yang dipimpin oleh kepala perwakilan sudah turun ke lapangan, sudah melakukan investigasi walaupun belum selesai,” kata Taufan di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Mahasiswa Papua Gelar Aksi di Komnas HAM, Bawa 6 Tuntutan
“Malam ini kami mengutus saudara Choirul Anam untuk memperkuat tim yang sekarang sedang bekerja di Papua," ujarnya menambahkan.
Taufan menegaskan Komnas HAM terus mendorong pengusutan kasus mutilasi tersebut.
Ia pun membantah jika Komnas HAM bungkam terkait kasus mutilasi tersebut. Komnas HAM, kata dia, mmengutuk tindakan keji mutilasi terhadap empat warga sipil tersebut.
"Jadi tidak benar kalau kemudian Komnas HAM diam saja terhadap kasus mutilasi ini. Anda bisa cek pernyataan-pernyataan saya, pernyataan saudara Frits dan Komisioner lain. Kami bukan saja mengutuk tindakan yang sangat keji ini tapi bersungguh-sungguh melakukan investigasi," tuturnya.
Taufan meminta dukungan dari para mahasiswa Papua dalam investigasi kasus mutilasi tersebut. Dia menyebut Komnas HAM juga telah berdialog dengan pihak TNI terkait pengusutan kasus tersebut.
"Kalau ada informasi-informasi tambahan dari kawan-kawan nanti yang mungkin kami tidak dapatkan, tim kami mungkin tidak dapatkan tolong dibantu, berikan," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan Komnas HAM belum merasa gembira dengan pengungkapan kasus HAM yang ada.
Dia pun mengajak mahasiswa Papua mengawal proses peradilan pelanggaran HAM di Paniai yang akan digelar dalam bulan ini.
Ia berharap proses peradilan terkait kasus Paniai akan berjalan lancar.