Survei Poligov: Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pemerintah Menurun Pasca Kenaikan Harga BBM
Dalam hasil survei tersebut, didapati hasil kalau tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah mengalami penurunan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Poligov mengeluarkan hasil survei terbarunya terkait dengan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Republik Indonesia.
Dalam hasil survei tersebut, didapati hasil kalau tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah mengalami penurunan.
Direktur Utama Poligov M. Tri Andika mengatakan, penurunan tingkat kepuasan masyarakat itu terjadi sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM.
Baca juga: Penyesuaian Harga BBM, Langkah Pemerintah Menyelamatkan Si Miskin dari Dominasi Si Kaya
"Pasca kenaikan harga BBM, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah menurun," kata Andika saat menyampaikan hasil surveinya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/9/2022).
Dalam paparannya itu, didapati hasil kalau pada Juli 2022, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah berada di angka 63,67 persen.
Adapun rinciannya 35 persen merasa puas, 7,92 persen merasa sangat puas dan 20,75 persen masyarakat menilai cukup puas dengan kinerja presiden.
Sedangkan pada September 2022 atau pasca pemerintah menaikkan harga BBM, tingkat kepuasan tersebut mengalami penurunan.
Di mana 32,69 persen masyarakat merasa puas, 6,67 merasa sangat puas dan 20,68 persen masyarakat merasa cukup puas.
Meski begitu kata Andika, tingkat kepuasan terhadap pemerintah masih berada di atas 60 persen.
"Meskipun mayoritas masih merasa puas dengan kinerja pemerintah (60,0 persen)," ucap dia.
Andika membeberkan, masalah terbesar yang mempengaruhi menurunnya tingkat kepuasan itu adalah pada faktor kenaikan harga bahan pokok, termasuk harga BBM.
Dalam temuannya, sebanyak 30,34 persen masyarakat menilai naiknya bahan pokok menjadi masalah utama, selanjutnya sebanyak 11,49 persen masyarakat menilai kenaikan harga BBM menjadi masalah utama.
Baca juga: Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Jokowi Turun, Ini Kata Istana
Sedangkan, ada beberapa faktor yang berada di bawah 10 persen yakni meliputi meningkatnya angka pengangguran, mafia bahan pokok hingga kegagalan memberantas korupsi.
Sebagai informasi, survei ini dilalukan dengan melibatkan 1200 responden, dengan rentang usia 17 tahun ke atas.
Pengambilan sample dilakukan dengan teknik multistage random sampling yang dikontrol oleh 30 Koordinator Lapangan pada kurun waktu 3-11 Juli 2022 dan 4-9 September 2022 secara online.
Adapun Margin of error (MoE) sekitar kurang lebih 3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.