Demo Hari Ini Terkait Kenaikan Harga BBM, Ada Bentrok dengan Polisi hingga Aksi Tuntun Motor
Demo terkait penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) masih terus berlanjut di sejumlah daerah.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
![Demo Hari Ini Terkait Kenaikan Harga BBM, Ada Bentrok dengan Polisi hingga Aksi Tuntun Motor](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-bbm-7677789898.jpg)
Koordinator aksi Triono mengatakan, aksi digelar oleh pengemudi ojol baik roda dua dan roda empat menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.
"Tolak harga kenaikan BBM, cabut dan batalkan keputusannnya. Karena bagi kami kenaikan harga BBM tersebut sangat memberatkan dan tidak manusiawi," kata Triono, dikutip dari Kompas.com.
![Demo BBM 7888](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-bbm-7888.jpg)
Selain itu, Triono dan ribuan ojol lainnya mendesak Pemerintah Provinsi Banten membuat payung hukum bagi driver online melalui peraturan gubernur atau peraturan daerah.
Pihaknya juga meminta pemerintah untuk menghapus Permenhub yang mengatur tarif atas dan tarif bawah.
Sebab menurut pihaknya adanya tarif bawah dan tarif atas hanya menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat.
Buruh Telanjang Dada di Depan Kantor Anies Baswedan
Demo juga terjadi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan kawasan Patung Kuda Jakarta.
Di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, massa buruh mulai berdatangan sejak pukul 10.00 WIB.
Dilengkapi dengan satu mobil komando, aksi unjuk rasa ini tetap berlangsung meski hujan sempat mengguyur kawasan tersebut.
Ratusan buruh bertelanjang dada sambil tetap berunjuk rasa menyuarakan tuntutannya.
Ketua Perda KSPI DKI Jakarta Winarso mengatakan ada tiga tuntutan yang dibawa oleh para buruh.
![(Foto Atas) Buruh bertelanjang dada lakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Anies Baswedan, Senin (12/9/2022).
(Foto Bawah) Buruh membawa keranda mayat untuk Jokowi saat berunjuk rasa di depan Patung Kuda Jakarta, Senin (12/9/2022).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/si-unjuk-rasa-di-depan-kantor-gvvv.jpg)
Baca juga: KSPSI Bawa Keranda saat Demo Tolak Kenaikan BBM: Itu Bentuk Penderitaan
Pertama, kenaikan harga BBM tersebut akan menurunkan daya beli yang saat ini sudah turun sebesar 30 persen.
"Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen." ujar Winarso, Senin (12/9/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews.
"Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflasi menjadi 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket,"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.