Tanggapan Mahfud MD soal Data Negara yang Bocor: Belum Ada yang Membahayakan
Menko Polhukam Mahfud MD membenarkan adanya data negara yang bocor, namun data tidak tergolong rahasia.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi soal isu bocornya data negara yang terjadi belakangan ini.
Mahfud pun mengakui adanya kebocoran data negara tersebut.
Namun ia menilai data yang bocor bukan klasifikasi rahasia.
Sebab, data-data yang bocor itu bisa diambil dari sejumlah sumber terbuka dan kebetulan isinya sama.
"Soal bocornya data negara, saya pastikan itu memang terjadi. Saya dapat laporannya dari BSSN dan analisis Deputi VII saya. Terjadi di sini di sini di sini,"
"Tapi itu bisa juga sebenarnya bukan data yang cukup rahasia yang bisa diambil dimana-mana, cuma kebetulan sama."
Baca juga: Pengamat Keamanan Cyber Akui Sulit Ungkap Sosok Hacker Bjorka: Butuh Kerja Sama dengan Negara Lain
"Barangkali dokumen biasa yang terbuka. Tapi itu memang terjadi, misalnya di Dukcapil ada, di beberapa tempat," kata Mahfud, Senin (12/9/2022) dalam tayangan youTube KompasTv.
Mahfud mengklaim belum ada dampak yang membahayakan mengenai isu data yang bocor belakangan ini.
Meski demikian pihaknya akan terus mendalami mengenai klaim bocornya data negara tersebut.
"Belum ada yang membahayakan, dari isu-isu yang muncul yang ada di koran, kan cuma itu-itu aja. Enggak ada yang rahasia negara yang beredar itu."
"Oleh sebab itu masih akan didalami, masih akan dirapatkan lagi," kata Mahfud.
Hacker Bjorka Klaim Bocorkan Data Rahasia Negara
Diwartakan Tribunnews, Hacker Bjorka juga mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari BIN.
Bjorka menyebarkan data pribadi dan sampel-sampelnya ke laman web forum hacker breached.to.