Mengenal Rasuda Said, Tokoh Google Doodle Hari Ini, Memperingati Ulang Tahun ke-112
Mengenal Rasuda Said tampilan Google Doodle untuk memperingati hari lahirnya ke-112, bertujuan mengenang perempuan berjuluk Singa Betina Pergerakan.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kemudian Rasuna mengikuti Gerakan Islam pada tahun 1930 yang membawanya untuk menyelenggarakan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI).
PERMI membuatnya dapat menularkan ide kritis terhadap kolonialisme Belanda terutama perlakuannya yang tidak adil terhadap perempuan.
Pada tahun 1931, Rasuna pindah ke Padang untuk meluncurkan divisi perempuan di PERMI.
Adanya PERMI di Padanga bertujuan untuk membuka sekolah sastra untuk perempuan di seluruh Sumatera Barat.
Pada tahun 1932, Rasuna ditangkap karena berbicara menentang kekuasaan Belanda.
Ribuan orang menghadiri persidangannya di Payakumbuh pada tahun 1932.
Pidato pembelaannya menginspirasi dan diberikan tanpa ragu-ragu.
Ketika menginjak usia 24 tahun dan dibebaskan dari penjara pada tahun 1934.
Rasuna memulai karir barunya menjadi seorang jurnalistik dan menulis untuk jurnal perguruan tinggi bernama "Raya."
Beberapa tahun berikutnya, Rasuna membuka lebih banyak sekolah untuk anak perempuan.
Serta terus menyuarakan pergerakan atas nama kelompok wanita Muslim yang dimana-mana.
Setelah bekerja tanpa lelah untuk menanamkan nasionalisme dan anti-kolonialisme melalui tulisannya, Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Setelah Kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia.
Rasuna pernah mennjabat sebagai Dewan Perwakilan Sumatra mewakili daerah Sumatra Barat setelah Proklamasi Kemerdekaan.