Rasuna Said, Pahlawan Nasional Asal Sumatera Barat yang Lahir pada 14 September 1910
Mengenal Rasuna Said, Pahlawan Nasional asal Sumatera Barat yang lahir 14 September 1910. Doodle Rasuna hari ini muncul di halaman pencarian Google.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Tepat 112 tahun lalu, pada tanggal 14 September 1910 lahir wanita bernama Rasuna Said di Maninjau, Agam, Sumatera Barat.
Rasuna Said merupakan salah satu Pahlawan Nasional yang disahkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI nomor 084/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974.
Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia dengan nama lengkap Hajjah Rangkayo Rasuna Said ini meninggal dunia pada 2 November 1965 di usianya yang ke-55 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Dikutip dari National Geographic Indonesia, Rasuna Said merupakan bangsawan Sumatera Barat berpredikat rangkayo.
Memiliki latar belakang keluarga yang berasal dari kalangan ulama dan pengusaha terpandang serta lingkungan yang sarat dengan adat Minang dan agama Islam, mempengaruhi kepribadian Rasuna Said sehingga tumbuh menjadi perempuan berkemauan keras, tegas, dan taat pada syariat Islam.
Perjuangan Rasuna Said dalam merebut Kemerdekaan Indonesia bermula saat bergabung dalam Sarekat Rakyat tahun 1926.
Baca juga: Rasuna Said Jadi Doodle Halaman Utama Pencarian Google Hari Ini, Berikut Alasannya
Setelah Kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said lebih banyak berjuang di bidang politik.
Ia terus mengembangkan kariernya dalam parlemen dan aktif berkontribusi dalam Persatuan Wanita Republik Indonesia untuk menyuarakan hak-hak perempuan agar sama dengan kaum laki-laki, terutama di bidang pendidikan dan politik.
Dikutip dari Buku Ensiklopedi Pahlawan Nasional oleh Julinar Said dan Triana Wulandari (1995) yang dibagikan kemdikbud.go.id, Rasuna mula-mula memasuki organisasi Sarekat Rakyat dan menjabat sebagai sekretaris cabang.
Kemudian Rasuna bergabung dengan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) yang merupakan partai berhaluan Islam dan nasional, yang kemudian menjadi pimpinan pengurus besar.
Baca juga: Cerita Guntur Soekarnoputra Protes ke SBY Kala Bung Karno Didapuk Jadi Pahlawan Nasional
Dalam bidang jurnalistik, Rasuna Said tercatat sebagai pimpinan majalah "Menara Puteri".
Pada masa pendudukan Jepang, Rasuna Said ikut mendirikan organisasi "Pemuda Nippon Raya" di Padang, tetapi dibubarkan oleh pemerintah Jepang.
Setelah Indonesia Merdeka, Rasuna Said menjadi anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili Sumatera Barat.
Kemudian menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) disamping sebagai anggota Badan Pekerja KNIP.