Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PENEMBAK Brigadir J Gunakan Pistol Antik Luger, Kamaruddin Simanjuntak Duga Sosok Ini Pemiliknya

Penemuan amunisi dari senjata api antik jenis Luger ini berdasarkan uji balistik dan autopsi pada tubuh Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in PENEMBAK Brigadir J Gunakan Pistol Antik Luger, Kamaruddin Simanjuntak Duga Sosok Ini Pemiliknya
Capture Youtube Humas Komnas HAM
Foto bekas peluru di lantai rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Lokasi tersebut merupakan tempat dieksekusinya Brigadir J. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya menggunakan  senjata api jenis Glock 17 dan HS 9,  Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga juga ditembak menggunakan senjata api jenis Luger.

Penemuan amunisi dari senjata api antik jenis Luger ini berdasarkan uji balistik dan autopsi pada tubuh Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menduga kuat pemilik senjata api Luger adalah Ferdy Sambo.

Sebab pistol Luger adalah pistol antik buatan Jerman yang hanya mungkin dimiliki oleh orang yang cukup lama berkecimpung di persenjataan.

Hal tersebut disampaikan Kamaruddin Simanjuntak dalam keterangannya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Rabu (14/9/2022).

“Jadi orang-orang yang punya koleksi senjata seperti itu adalah orang yang berlatar belakang bahwa dia sejak dulu sudah menguasai persenjataan,” kata Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: Cinta Segitiga Berujung Penembakan: Rachmawati Mengaku Nikah Siri dengan Mantan Kasatpol PP Makassar

“Siapa yang sejak dulu sudah menguasai persenjataan yaitu adalah ayahnya Ferdy Sambo, (Ayahnya) Ferdy Sambo itu kan, pensiun terakhir kan adalah mayor jenderal, jadi kemungkinan besar dia bisa mengkoleksi senjata-senjata kuno, era-era 1800 sampai 1990.”

Berita Rekomendasi

Maka itu, lanjut Kamaruddin, untuk menuntaskan kerumitan pembunuhan berencana Brigadir J perlu dilibatkan TNI dan PPATK.

“Karena bagaimana pun suka atau tidak mendengarnya, bukan saya memuja-muja angkatan atau TNI.

Mereka itu terkenal disiplin dan sportif, kucing aja ditembak oleh jenderal hukumnya tegas, apalagi manusia,” ujar Kamaruddin.

“Beda sama polisi yang suka merekayasa kejadian, artinya tidak semua polisi, sebagian kecil saja.

Tetapi yang suka merekayasa ini kan dia berada di posisi puncak semua karena sudah biasa menjilat ke istana, menjilat ke kementerian.”

Menurut Kamaruddin akan berbeda nasib perwira Polri yang tidak pandai menjilat dalam tugasnya.

“Yang kerjanya baik-baik tidak pandai menjilat sehingga tidak (mendapatkan) jabatan yang VIP, kan begitu,” kata Kamaruddin.

Halaman
12
Sumber: Kompas TV
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas