Berantas Hoax, AMSI DKI, UI dan Google Gelar Pelatihan News Literacy Bagi Mahasiwa
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) DKI Jakarta menggelar pelatihan literasi berita kepada para mahasiswa.
Penulis: Yulis
Editor: Dewi Agustina
Selama dua hari, para mahasiswa dan dosen mendapat pelatihan dari dua trainer berpengalaman yakni M Nurfahmi Budiarto (KapanLagi Youniverse) dan Arsito Hidayatullah (Suara.com).
Materi yang dibahas termaktub dalam tujuh materi yakni Dampak Media Sosial untuk Pemahaman Publik mengenai Informasi, Siaran Pers dan Esensi Karya Jurnalistik, Mengenali Advertorial dan bentuk Native Advertising lain.
Mengenali Jurnalisme yang Mengabdi untuk Publik, Meretas Algoritma Media Sosial Anda, Kebenaran, Bukti dan Batasan Jurnalisme, Mewaspadai Makna Ganda: Efek Visual/Foto dalam Berita.
Arsito Hidayatullah menyebutkan lima ciri informasi atau berita hoax.
Pertama, judul cenderung provokatif. Kedua, akun baru dibuat. Ketiga, nama situs media mirip dengan media besar.
Keempat, foto menipu atau tidak sesuai caption atau isi berita. Kelima, konten tidak jelas sumbernya, minim fakta dan cenderung menjiplak.
Nurfahmi Budiarto menjelaskan, penyebab begitu mudahnya informasi hoax, yakni: adanya dukungan dari platform sosial media, UGC dan messenger (layanan pengiriman pesan), kemudahan membuat akun palsu dan buzzer, terdapat keuntungan bisnis.
Kemudian adanya lahan subur pada isu-isu besar seperti Covid-19, Pilpres, Pilkada dll, adanya algoritma media dan sosial media yang mengikuti kebiasaan publik, serta publik tidak bisa membedakan media abal-abal dengan media yang menerapkan standar kote etik jurnalistik dan UU Pers.
Selain di DKI Jakarta, AMSI menggelar News Literacy Training di 10 daerah. Yakni Papua, Kalimantan Tengah, Riau, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Gorontalo.