Cegah Informasi Simpang Siur, Gojek Gencar Sosialisasi Kenaikan Tarif ke Mitra Driver
Gojek juga telah melakukan langkah-langkah penyesuaian tarif pada lima lini layanan lainnya seperti GoFood, GoSend, GoMart, GoShop, dan GoCar.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Setelah resmi menaikan tarif untuk GoRide, layanan transportasi ojek online (ojol) sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Perhubungan (KP) Nomor 667/2022 dan kenaikan harga BBM, Gojek semakin gencar melakukan sosialisasi terkait dengan tarif baru ini kepada mitra drivernya.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi Tribunnews.com, Rubi Purnomo, Senior Vice President Corporate Affairs Gojek, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk membantu upaya sosialisasi Kementerian Perhubungan demi menjangkau lebih luas lagi mitra driver yang paham akan kenaikan tarif ojol ini.
“Kami harap upaya ini bisa memperluas jangkauan sosialisasi dan ikut membantu mitra driver kami untuk mendapatkan kejelasan informasi terkait kenaikan tarif ini,” kata Rubi, di Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Terlebih setelah menaikan tarif ojek online-nya, Gojek juga telah melakukan langkah-langkah penyesuaian tarif pada lima lini layanan lainnya seperti GoFood, GoSend, GoMart, GoShop, dan GoCar untuk mendorong potensi pendapatan maksimal bagi para mitranya. Sebab itu, Gojek menyadari diperlukannya upaya maksimal untuk memberikan sosialisasi kepada para mitranya.
Ulfa, salah satu mitra driver Gojek yang mengeluhkan kesimpangsiuran informasi sejak kenaikan tarif ojek online yang sempat tertunda dua kali. “Kemarin itu banyak kesimpangsiuran terkait tarif ini di kalangan para driver," jelas Ulfa.
Selain sebagai sebuah kegiatan sosialisasi, Gojek juga menjaring lebih banyak lagi aspirasi dan masukan dari para mitra driver terkait dampak kenaikan tarif ojol dan juga harga BBM yang membebani operasional para mitra driver Gojek melalui kegiatan ini.
Terutama untuk mendiskusikan langkah-langkah untuk mengatasi kekhawatiran mitra driver Gojek terhadap penurunan jumlah orderan setelah kenaikan tarif.
Sadar akan kekhawatiran para mitra ini, salah satu poin penting yang dibahas dalam sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman terkait penggunaan biaya sewa aplikasi Gojek di dalam menunjang operasional mitra driver.
Mitra driver mendapatkan pemahaman mengenai penggunaan biaya sewa aplikasi dalam membiayai subsidi dan insentif ke driver, promo konsumen, pemeliharaan sistem dan peningkatan inovasi, serta program bantuan untuk mitra driver seperti sembako, voucher belanja kebutuhan sehari hari, promo perawatan kendaraan, beasiswa anak anak mitra dan lainnya.
Tidak itu saja, Gojek juga memaparkan beragam upaya perusahaan untuk meningkatkan minat masyarakat di menggunakan layanan Gojek kepada mitra.
Dari mulai program kolaborasi dengan grup vokal BTS guna menjaring ketertarikan pelanggan, peluncuran fitur pemesanan makanan yang lebih ekonomis lewat ‘Mode Hemat’, sampai dengan membuat inovasi seperti integrasi dengan pusat-pusat transportasi publik, seperti GoTransit.
Heru Dwi Purnomo, salah satu mitra driver Gojek mengapresiasi langkah perusahaan melalui sosialisasi ini.
“Sangat jelas, kami jadi paham dengan penggunaan biaya sewa aplikasi itu yang sebenarnya buat kita-kita juga. Terutama untuk bikin promo-promo ke customer, supaya order buat kita makin lancar, sampai ke inovasi yang bikin konsumen semakin sering pakai layanan Gojek. Kita juga merasakan manfaat program swadaya yang membantu kebutuhan pokok mitra dan keluarga. Informasi ini yang diperlukan untuk disampaikan ke lebih banyak teman-teman lain”.
Pendapat Heru juga diamini oleh Ulfa. “Diskusi hari ini membuat saya paham dan jadi lebih tenang setelah tahu Gojek akan terus membantu driver menjaga tingkat order ke depannya," tutup Ulfa.