Pakar Sebut Perlu Pembuktian dan Investigasi untuk Kategorikan Bjorka Hacker Hitam atau Putih
Pakar kompetensi keamanan siber, dr I Made Wiryana sebut perlu pembuktian dan investigasi untuk mengategorikan dia sebagai hacker hitam atau putih
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Peretas atau hacker dengan nama Bjorka sedang santer diperbincangkan.
Pasalnya, hacker Bjorka menjual data berisi 1,5 miliar data registrasi kartu SIM seluler yang diklaim berasal dari situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Tidak hanya itu, Bjorka juga membocorkan sejumlah data pribadi para menteri Republik Indonesia termasuk Menkominfo Johnny G Plate dan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan.
Bahkan Bjorka membocorkan surat rahasia Presiden Jokowi di situs breached.to pada Sabtu (9/9/2022) pekan lalu.
Terkait hal ini, pakar kompetensi keamanan siber, dr I Made Wiryana menyebut Bjorka bukanlah seorang hacker atau peretas, melainkan hanya orang yang memanfaatkan apa yang dia miliki.
"Kalau saya bilang bukan hacker. Perlu pembuktian dan investigasi lebih untuk mengategorikan dia (Bjorka) sebagai hacker hitam atau hacker putih," kata Made dalam acara ROSI KOMPAS.TV, Kamis (15/9/2022).
"Jika dilihat bagaimana hacker bekerja, biasanya ada kelompok yang menemukan celah, lalu ada yang membuat alat bantu untuk menerobos celah tersebut, lalu ada kelompok yang menerapkannya," imbuhnya.
Baca juga: Bjorka Asli Tertawa Polisi Salah Tangkap dan Beberkan Rahasia, Sebut Nama Jokowi dan Johnny G Plate
"Tinggal lihat, track record-nya dia itu apa. Kalau dia memang dikenal orang yang sering membocorkan data, mungkin memang dia orang yang telah mendapatkan data secara banyak.
"Belum tentu bisa dia bisa masuk ke dalam untuk mengambil data itu sendiri. Perlu investigasi lagi," sambungnya.
Made juga setuju dengan pernyataan Pemerintah Indonesia lewat Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Heru meyakini Bjorka belum mampu masuk ke sistem pemerintahan. Heru percaya diri Bjorka hanya bisa masuk di lapisan terluar keamanan siber Pemerintah Indonesia.
"Kalaupun itu bisa masuk, bisanya cuma di daftar isi. Saya yakin tidak. Karena saya tahu," ucap Heru pada 12 September 2022 lalu.
"Paling di window awal, di sana banyak pagarnya."
Satgas Perlindungan Data yang dibentuk Pemerintah dan terdiri dari Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), Kemenkominfo, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku sudah mengantongi identitas Bjorka.
Namun, per Kamis (15/9) Bjorka kembali melancarkan serangan terbarunya. Dia menyebut Menkominfo Johnny G Plate akan segera dicopot dari jabatannya.
"Saya menerima informasi, dari teman yang bekerja di istana, Presiden akan segera mengganti Menkominfo Johnny G Plate," ujar Bjorka, Kamis (15/9/2022) via forum Breached.to.
"Bagus, Pak Presiden. Pastikan penggantinya orang yang paham teknologi, dan bukan dari partai, politisi, atau tentara, karena semuanya jadi tidak akan berarti," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Soal Hacker Bjorka, Pakar: Dia Belum Tentu Hacker, Perlu Investigasi dan Pembuktian.