Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Ucapan SBY, Ketua Umum Projo: Jangan Bodohi Rakyat, Pilpres 2 Pasangan Calon Itu Demokratis

Budi Arie menanggapi penyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono Rapimnas Partai Demokrat 2022

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tanggapi Ucapan SBY, Ketua Umum Projo: Jangan Bodohi Rakyat, Pilpres 2 Pasangan Calon Itu Demokratis
Tribunnews.com/ jeprima
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi. Ia mengatakan pemilihan presiden (pilpres) yang diikuti dua pasangan calon adalah mekanisme yang demokratis. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ormas Projo Budi Arie Setiadi mengatakan pemilihan presiden (pilpres) yang diikuti dua pasangan calon adalah mekanisme yang demokratis.

Menurut Budi Arie ciri pemilihan yang demokratis secara umum adalah ada kompetisi secara luber dan jurdil.

Kompetisi ditandai dengan jumlah kontestan setidaknya dua calon.

"Jangan membodohi rakyat dengan menyatakan bahwa pilpres tidak demokratis jika diikuti dua pasangan calon," kata Budi Arie dalam siaran pers Minggu (18/09/2022).

Budi menyebutkan Pilpres 2014 diikuti dua pasang calon, yakni Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.

Sedangkan Pilpres 2024 bersaing Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi.

"Apa benar Pilpres 2014 dan 2019 tidak demokratis?" ujarnya.

Baca juga: Pernyataan SBY akan Turun Gunung Dibalas Sindiran Sekjen PDIP: Memang Kapan Naik Gunungnya?

Berita Rekomendasi

Budi Arie menanggapi penyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono Rapimnas Partai Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakpus, pada Kamis (15/09/2022).

"Saat ini semuanya kan sedang berproses. Mau 2 calon, 3 calon, atau 4 calon itu kan ranahnya partai politik untuk memutuskan sesuai aturan konstitusi yang berlaku. Pak SBY mau mengusahakan 3 pasang juga tidak ada yang melarang. Tapi kalau ternyata nantinya perhelatan Pilpers 2024 hanya di ikuti 2 calon, jangan serta merta menyimpulkan sebagai sebuah rencana jahat. Siapapun dan apapun koalisi parpol yang berlaga di Pilpres 2024 adalah sebuah konsekuensi dan kesepakatan politik," jelas Budi.

Budi Arie menjelaskan tidak ada masalah jika partai-partai yang tidak ada di pemerintahan saat ini berkoalisi untuk mengajukan capres-cawapres.

Tapi jangan sampai ketidakmampuan mengajukan calon kemudian menyebut pilpres dengan dua pasangan calon tidak demokratis.

"Kasihan rakyat dibodohi dengan politicking semacam itu. Bagaimana rakyat akan mendukung jika dibodohi terus. Rakyat Indonesia sudah cerdas," kata Budi Arie.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini sudah memasuki tahun-tahun politik menjelang Pemilu 2024.

Budi Arie yakin masyarakat sudah mampu menyaring mana wacana politik yang mencerdaskan dan yang memelintir pemahaman rakyat tentang politik.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas