TRIBUNNEWS.COM - Indonesia Police Watch (IPW) mengklaim mempunyai bukti terkait nama-nama polisi yang diduga mendapat aliran dana dari Konsorsium 303.

Dana tersebut dipakai untuk berbagai kepentingan.

Di antaranya yakni untuk membiayai perjalanan ke luar negeri hingga membeli cerutu.

Beberapa waktu lalu, Diagram Konsorsium 303 viral setelah munculnya kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Dalam diagram tersebut, Ferdy Sambo yang merupakan tersangka pembunuhan Brigadir J disebut mendapat aliran dana hasil transaksi dari judi online Konsorsium 303.

IPW juga mengungkap keterlibatan Konsorsium 303 dalam kasus Brigadir J.

Mantan Karo Paminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan disebut menggunakan jet pribadi saat menemui keluarga Brigadir J di Jambi.

Pesawat tersebut disebut milik sosok RBT yang merupakan Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia.

"Judi online itu diduga membiayai sewa pesawat itu. Ada perusahaan carter pesawat PT ACAM menyewakan pesawat tersebut, disinyalir digunakan oleh Brigjen Hendra," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa, mengutip dari Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Selasa (20/9/2022).

Tak hanya Brigjen Hendra, IPW mengklaim mengantongi sejumlah nama polisi yang mendapat dana dari Konsorsium 303.

Dana tersebut dipakai untuk membiayai perjalanan ke luar negeri hingga membeli cerutu.

"Jangankan hanya itu (Brigjen Hendra -red), banyak nama yang disebut mendapatkan dana dari Konsorsium 303, terkait untuk membeli cerutu, membiayai perjalanan ke luar negeri," ungkap Sugeng.

IPW bahkan juga mengantongi bukti transaksi tersebut.

"Tanggal-tanggalnya ada lagi, tanggal-tanggal dananya itu dibayarkan," tambahnya.