Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hakim Jatuhi PT Nindya Karya Hukuman Bayar Rp900 Juta Terkait Korupsi Dermaga Sabang

Kedua perusahaan itu terbukti melakukan korupsi proyek pembangunan Dermaga Bongkar Sabang, Aceh Tahun Anggaran 2006-2011.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hakim Jatuhi PT Nindya Karya Hukuman Bayar Rp900 Juta Terkait Korupsi Dermaga Sabang
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Sidang putusan korupsi proyek pembangunan Dermaga Bongkar Sabang, Aceh Tahun Anggaran 2006-2011 dengan terdakwa korporasi, PT Nindya Karya (Persero) dan PT Tuah Sejati, Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/9/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhi hukuman membayar denda kepada PT Nindya Karya (Persero) dan perusahaan swasta PT Tuah Sejati sebesar Rp900 juta.

Kedua perusahaan itu terbukti melakukan korupsi proyek pembangunan Dermaga Bongkar Sabang, Aceh Tahun Anggaran 2006-2011.

"Mengadili, menyatakan para terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut," ucap Ketua Majelis Hakim Susanti Arsi Wibawani saat persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/9/2022).

Hukuman tersebut persis dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Jaksa meyakini tuntutan kepada kedua terdakwa korporasi itu sudah sesuai fakta persidangan.

Pada persidangan ini, PT Nindya Karya diwakili oleh Direktur Utama PT Nindya Karya Haedar A Karim. 

Sedangkan, PT Tuah Sejati diwakili oleh Muhammad Taufik Reza selaku direktur perusahaan tersebut.

Baca juga: Korupsi Dermaga Sabang, KPK Tuntut Nindya Karya dan Tuah Sejati Bayar Denda Rp 900 Juta

Berita Rekomendasi

Hakim Susanti menambahkan para terdakwa diberi waktu satu bulan setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap untuk membayar denda tersebut. 

Bila tak menyanggupi, maka harta benda perusahaan akan disita dan dilelang. 

"Para terpidana tidak membayar uang denda dimaksud, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk membayar denda tersebut," kata Hakim Susanti.

Kedua terdakwa korporasi itu dinilai terbukti memperkaya diri sendiri, orang lain, atau suatu korporasi. 

PT Nindya Karya diperkaya sebanyak Rp44.681.053.100.

Sementara PT Tuah Sejati diperkaya sebanyak Rp49.908.196.378. 

Keduanya juga wajib membayar uang pengganti sejumlah tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas