Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Kakak Asuh' Diduga Ingin Selamatkan Ferdy Sambo, Bangun Persepsi Seolah-olah Sambo Innocent

Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo diduga memiliki ‘kakak asuh’ di lingkungan internal Polri yang ingin menyelamatkannya.

Penulis: Miftah Salis
Editor: bunga pradipta p
zoom-in 'Kakak Asuh' Diduga Ingin Selamatkan Ferdy Sambo, Bangun Persepsi Seolah-olah Sambo Innocent
ISTIMEWA/KOMPAS.com Kristianto Purnomo
Ferdy Sambo saat menjabat sebagai Kadiv Propam Polri (kiri) dan ketika menjalani proses rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J (kanan) - Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo diduga memiliki ‘kakak asuh’ di lingkungan internal Polri yang ingin menyelamatkannya. Mereka berperan membangun persepsi saat sidang seolah-olah Ferdy Sambo innocent dan sebagainya. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo diduga memiliki ‘kakak asuh’ di lingkungan internal Polri.

‘Kakak asuh’ tersebut diduga ingin menyelamatkan Sambo dari kasus pembunuhan Brigadir J.

Mereka diduga berperan membangun persepsi seolah-olah Sambo innocent.

Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran, Muradi mengungkap sola dugaan adanya sosok ‘kakak asuh’ dalam perjalanan karier Ferdy Sambo.

Mengutip Kompas TV, ‘kakak asuh’ tersebut diduga berupaya memberikan hukuman ringan terhadap Ferdy Sambo atas perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Para ‘kakak asuh’ Ferdy Sambo memiliki posisi yang strategis di internal Polri.

Baca juga: Pengamat Ini Beberkan Latarbelakang Kakak Asuh Ferdy Sambo, Perannya Tak Main-Main

Menurut Muradi, ‘kakak asuh’ Ferdy Sambo ada yang masih aktif maupun sudah tidak aktif di kepolisian.

Berita Rekomendasi

“Formal itu adalah kakak asuh yang masih aktif dan memiliki posisi strategis, dan secara informal itu kakak asuh yang sudah tidak pegang posisi tapi sebelumnya strategis,” katanya dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (21/9/2022).

Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Tim Khusus (Timsus) Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Lebih lanjut, Muradi menyebut, para ‘kakak asuh’ diduga hendak menyelamatkan Ferdy Sambo minimal dengan mengurangi hukuman dari total sangkaan hukuman mati.

Menurut Muradi, para ‘kakak asuh’ ini memiliki peran tersendiri.

Misalnya membangun persepsi publik seolah-olah Ferdy Sambo innocent dan sebagainya saat persidangan nanti.

Hal ini akan menganggu atau mempengaruhi perspektif hakim dan jaksa.

Muradi juga kembali menegaskan bahwa sosok ‘kakak asuh’ tersebut adalah para senior Ferdy Sambo di internal Polri.

Sementara itu, penasihat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Hermawan Sulityo mengatakan bahwa tak ada pihak-pihak yang berani membantu Ferdy Sambo dalam situasi saat ini.

Meskipun teman-teman Ferdy Sambo memiliki utang budi atau cukup uang untuk melakukan lobi-lobi.

Menurut Hermawan, hal ini akan sulit untuk dilakukan.

Peluang Ferdy Sambo untuk mendapat bantuan dinilai sangat kecil.

Terlebih lagi posisi Ferdy Sambo saat ini yang telah resmi dipecat dari kepolisian.

“Kalau dia masih punya duit dan teman-temannya masih pegang uang ya mungkin masih ada lah, namun peluang itu kecil sekali."

“Kalau yang pegang uang mungkin pernah utang budi segala macam, tapi kan dalam situasi kaya gini siapa yang berani main uang,” kata Hermawan dalam program Sapa Malam di Kompas TV, Selasa (20/9/2022).

Hermawan menyebut, jika ada pihak atau teman dalam institusi Polri yang ketahuan membantu Ferdy Sambo maka kariernya bisa selesai.

"Kalau ketahuan bukan hanya nyawanya, tapi kariernya seumur hidup bisa selesai juga. Jadi saya kira hampir enggak ada lah pengaruh itu," katanya.

(Tribunnews.com/Salis, KompasTV)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas