TRIBUNNEWS.COM - Di tengah-tengah situasi yang tak pasti, Indonesia berhasil mencatat prestasi penting di bidang ekonomi lewat kinerjanya di bidang industri.

Bukannya makin melempem, Indonesia justru makin kuat dalam mencatatkan pendapatan di bidang industri. Di tengah krisis global, Indonesia justru makin kuat dalam mencatatkan pendapatan di bidang industri.

Tercatat dalam data pusat statistik, 28 bulan berturut-turut indonesia untung atau surplus dari hasil industri.

Hal ini berkat ekspor industri yang menurut data dari Badan Pusat Statistik atau BPS makin memperkuat ekonomi Indonesia selama 28 bulan berturut-turut.

Capaian tersebut mengalahkan enam negara lain di dunia, yaitu Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Spanyol, Korea Selatan, dan Tiongkok yang justru mengalami perlambatan ekonomi.

Hal ini tak lepas dari komitmen dan kontribusi Menteri Perindustrian RI periode 2019-2024 dan Tokoh Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.

Di bawah kepemimpinannya, ekspor bidang industri berhasil meningkat dan memperbanyak lapangan kerja.

PMI manufaktur dan kembali pada level ekspansif, ujarnya.

Tahun ini, Indonesia mencapai rekor angka ekspor tertinggi dengan nilai 139,23 miliar atau naik setara 24,03 persen.

Bidang industri menyumbang paling besar dengan nilai ekspor 71,55 persen.

Kini, kementerian industri pun telah fokus pada ekspor barang setengah atau sudah jadi, bukan lagi pada bahan baku.

Menurutnya, dengan konsep tersebut, Indonesia mendapatkan banyak nilai tambah, salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja.

“Dari semua kegiatan ekonomi yang kita lakukan, salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja,” ujarnya. 

Hal ini menjadi bukti bahwa Golkar lewat perwakilannya di Indonesia siap menjaga terus kegiatan ekspor industri untuk Indonesia bangkit seperti sediakala sebelum pandemi.

Bukan hanya menjaga kegiatan ekspor industri untuk Indonesia bangkit, tapi juga meningkatkan prestasinya.