Ikut Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Abdullah Hehamahua Ajak Warga Belanja di 212 Mart
Aksi hari ini diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan sejumlah elemen yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua turut andil dalam aksi demo menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Dalam aksi yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022), Abdullah menyarankan supaya masyarakat mulai berbelanja di pasar tradisional.
Ia meyakini hal tersebut bakal membawa perubahan bagi masyarakat yang saat ini ekonominya terdampak akibat naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Jangan belanja ke mal, Alfamart dan Indomaret kecuali 212 Mart. Belanja ke tetangga, ke pasar tradisional, kalau ada simpanan di bank hanya beberapa juta, ambil, beli anting-anting, kalau banyak konversikan ke logam mulia," ujar Abdulah dalam orasinya
"Kalau bapak ibu lakukan itu enam bulan saja, perubahan akan terjadi," tambahnya.
Baca juga: Adzan Ashar, Massa Aksi PA 212 Gelar Salat Berjamaah Istirahat Demo Tolak Kenaikan BBM
Aksi hari ini diinisiasi oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan sejumlah elemen yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Dalam tuntutan aksi kali ini diantarnya meminta turunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harga bahan pokok diturunkan serta meminta agar supremasi hukum ditegakkan.
Koordinator Lapangan Aksi 2309, Buya Husein mengatakan mayoritas massa berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Massa kurang lebih seribu orang. Mereka terutama dari Jabodetabek. Mungkin ada dari luar itu, mungkin seperti dari Banten dan lainnya," ujar dia.
Sejumlah organisasi yang bergabung dalam aksi, diantaranya Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama, dan ormas lainnya.
Bentangkan Spanduk Jokowi Gagal
Sejumlah spanduk tuntutan yang dibawa massa aksi turut dibentangkan di lokasi unjuk rasa.
Salah satunya spanduk besar berlatar warna hijau bertuliskan ‘Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat Indonesia, Turunkan Harga BBM atau Jokowi Mundur’.
Adapun pihak kepolisian menutup akses kawasan Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Istana Negara dan sebaliknya.
Akses Jalan Medan Merdeka Barat tepat di depan Gedung Sapta Pesona, Gambir ditutup dengan tiga lapis beton, serta pagar kawat berduri.
Di balik pembatas yang dibuat kepolisian, terparkir sejumlah kendaraan taktis.
Koordinator Aksi Buya Husein menyampaikan sekitar 1.000 peserta yang berasal dari kawasan Jabodetabek ikut unjuk rasa hari ini.
"Untuk massa kurang lebih 1.000 orang. Iya massa utama dari Jabodetabek. Mungkin ada dari luar itu, mungkin seperti dari Banten dan lainnya," kata Buya Husein kepada wartawan, Jumat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.